Forum Menteri Pendidikan APEC Dukung Pendidikan Bermutu untuk Semua dan Digitalisasi Pendidikan

(Baliekbis.com), Forum menteri pendidikan yang tergabung dalam keanggotaan Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) telah selesai. Setelah menyimak tanggapan dari seluruh pimpinan delegasi tentang bagaimana menyikapi kesenjangan dan transformasi pendidikan di era digital, Wakil Menteri Pendidikan Korea Selatan, Oh Seuk Hwan, yang memimpin forum menyampaikan 21 poin kesepakatan bersama menteri pendidikan di bawah payung kerja sama APEC yang bersifat tidak mengikat. Salah satu poin penting dalam kesepakatan tersebut adalah tentang penyediaan pendidikan yang bermutu untuk semua.

Pendidikan yang bermutu merupakan kunci utama dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, memberikan layanan bagi siapapun untuk bisa mendapatkan akses pendidikan bermutu yang inklusif adalah dasar untuk mempersiapkan generasi mendatang yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan global.

“Untuk mempersiapkan anak-anak Indonesia dalam menghadapi era digital, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan memasukkan materi terkait dengan literasi digital, termasuk coding dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ke dalam kurikulum nasional sebagai pilihan,” ucap Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti.

Ia melanjutkan bahwa upaya tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun pemikiran komputasional dan pemahaman etika AI.

Di era digital, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi salah satu cara untuk memperluas akses pendidikan. Tidak sampai di situ, dengan adanya teknologi seperti kecerdasan buatan, pola belajar dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan tiap individu, yang berarti pembelajaran berpusat pada murid. Di sini penting bagi seluruh anggota APEC nantinya untuk bertukar praktik baik, mulai dari metodologi, konten pelajaran, hingga sistem asesmen untuk menggunakan kecerdasan buatan sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar dan forum sepakat untuk melanjutkan diskusi hal ini ke depannya.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi tersebut, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan tenaga pengajar yang secara kompetensi siap untuk menggunakannya. Guru yang telah memahami teknologi kecerdasan buatan, diharapkan mampu menggunakannya untuk membantu proses mengajar di kelas dan membuat inovasi yang nantinya menciptakan suasanya belajar yang menyenangkan bagi murid.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen, Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menyampaikan kolaborasi antara BSKAP dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan serta Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) dalam mempersiapkan tenaga pendidik.

“BSKAP dan (Direktorat Jenderal) GTKPG akan berkolaborasi, BSKAP mempersiapkan konsep, GTK mempersiapkan guru, dan (Direktorat Jenderal) PDM untuk sekolahnya,” kata Toni.

Leave a Reply

Berikan Komentar