Bali Jagadhita 2025: Dorong Akselerasi Investasi Berkualitas, Bank Indonesia Ajak Investor Global Berinvestasi di Bali

(Baliekbis.com), Investasi merupakan engine of growth ekonomi Bali. Selama lima tahun terakhir kontribusi investasi terhadap perekonomian Bali mencapai 30%. Pada 2024, realisasi investasi di Bali menunjukkan kinerja yang impresif dengan realisasi investasi sebesar 36,5 triliun rupiah (225% dari target yang sebesar 16,2 triliun rupiah).

Realisasi investasi yang tinggi di Bali didukung dengan indeks daya saing daerah yang kompetitif. Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Bali pada 2024 tercatat sebesar 3,91 (dari skala 5), lebih tinggi dibanding Daya Saing Nasional yang sebesar 3,43. Menguatnya investasi tentu memberikan multiplier effect, termasuk penciptaan lapangan kerja baru.

Realisasi investasi Bali sepanjang 2024 mampu membuka penerapan tenaga kerja sebanyak 53 ribu orang. Kendati menunjukkan kinerja yang baik, masi terdapat sejumlah tantangan kinerja investasi Bali yakni dominasi realisasi investasi di wilayah Bali Selatan. Sebesar 81,5% realisasi investasi di Bali terpusat di Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar. Tantangan lainnya yakni masih terpusatnya investasi pada sektor tersier.

94% realisasi investasi di Bali didominasi oleh sektor tersier diantaranya meliputi pembangunan perumahan, kawasan industri, dan perkantoran. Adapun sektor tersier sangat rentan terhadap guncangan esternal sehingga kedepan perlu didorong perluasan investasi di sektor primer dan sekunder.

Menjawab tantangan tersebut, Bank Indonesia berkolaborasi dengan pemerintah provinsi Bali berkomitmen mendorong akselerasi investasi berkualitas sebagai bagian dari Tranformasi Ekonomi Kerthi Bali melalui penyelenggaraan Bali Jagadhita Investment Forum 2025. Kegiatan Bali Jagadhita Investment Forum 2025 merupakan ajang promosi investasi terintegrasi proyek potensial se-Bali yang mencakup berbagai sektor termasuk hilirisasi.

Rangkaian kegiatan Bali Jagadhita Investment Forum 2025 terdiri dari showcasing proyek potensial unggulan se-Bali dan Nusa Tenggara, presentasi proyek potensial, one on one meeting antara project owner dan calon investor, serta site visit ke salah satu kawasan ekononomi khusus terbesar di Bali yakni (KEK) Kura Kura Bali. Membuka Bali Jagadhita Investment Forum 2025, Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Indra Gunawan Sutarto menyampaikan bahwa Bali memiliki sejumlah proyek potensial yang mencakup berbagai sektor, termasuk hilirisasi dan ekonomi hijau.

Dengan target realisasi investasi yang meningkat 181, 1 % dari target 2024 menjadi sebesar 45,6 triliun rupiah pada 2025, Indra mengajak investor domestik dan global yang hadir untuk berinvestasi di Bali. Indra juga berharap terselenggaranya Bali Jagadhita Investment Forum 2025 dapat menadi katalis investasi berkualitas di Bali, khususnya diversifikasi sektor investasi Bali yang selama ini didominasi oleh sektor tersier.

Berbagai proyek investasi potensial unggulan yang dipromosikan pada showcasing dan presentasi Bali Jagadhita Investment Forum, merupakan hasil kurasi Bali Investment Challenge 2025. Pendalaman lebih lanjut terkait proyek dilakukan melalui sesi one on one meeting antara project owner dan calon investor, dimana sesi one on one meeting diikuti lebih dari 25 calon investor dari berbagai negara, termasuk hadir pula Duta Besar Kerajaan Bahrain, Duta Besar Republik Belarus, Penjabat Duta Besar Georgia, dan konsulat jenderal, serta atase dari berbagai negara sahabat.

Program ini merupakan wujud kolaborasi Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah Provinsi Bali melalui forum PIKBS (Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana), dan menghasilkan 14 (empat belas) provek investasi potensial dari berbagai kabupaten/kota dan lembaga di Bali. Beberapa proyek tersebut yaitu ekosistem electric vehicle, revitalisasi Bandara Letkol Wisnu, jaringan utilitas terpadu, kopi arabika, Singamandawa Kintamani, Kebun Raya Gianyar, Anjungan Cerdas Rambut Siwi, Pembangkit Listrik Tenaga Solar, Bukit Teletabis, Budidaya Rumput Laut, Sentra Pengolahan Mackarel, Revitalisasi Pasar Induk Gadarata Singasana, Fasilitator Produk UMKM, Kawasan Industri Terpadu Bali 6.0, dan Sistem Penyediaan Air Minum Ayung Sarbagita.

Ke-14 proyek investasi potensial di Bali tersebut, kemudian disusun dalam buku katalog investasi, yang selanjutnya diserahkan ole PIKBS kepada Pemerintah Provinsi Bali. Hadirnya buku katalog investasi ini diharapkan mampu mempermudah perluasan informasi dan promosi terintegrasi proyek investasi strategis kepada investor potensial yang selanjutnya diharapkan dapat mendukung peningkatan realisasi investasi.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Dedi Latif dalam acara talkshow Bali Jagadhita menyampaikan terdapat 3 hal yang menjadi kunci keberhasilan investasi yakni perizinan, regulasi, dan daya saing. Melalui PP No. 24 Tahun 2019, pemerintah berkomitmen memberikan insentif dan kemudahan investasi di Indonesia bai investor yang memenuhi sejumlah kriteria diantaranya meningkatkan pendapatan masyarakat, menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan, melakukan alih teknologi, menyerap tenaga kerja, menggunakan sumber daya lokal, meningkatkan PDRB, berwawasan orientasi ekspor, dsb.

Dedi turut menegaskan hilirisasi menjadi perhatian pemerintah untuk mendorong investasi yang berkualitas. Bali sendiri memiliki beberapa potensi industri hiliriasi seperti industri kreatif (kriya, fesyen, dil), industri agro (pengolahan hasil perkebunan), termasuk penguatan dari sisi pariwisata dengan pengembangan health tourism dan eco tourism. Bank Indonesia memprakirakan outlook perekonomian Bali 2025 tetap solid pada kisaran 5,0-5,8% (yoy).

Dengan outlook ekonomi yang tetap kuat, terjaganya inflasi, tetap solidnya optimisme pelaku usaha, dukungan insentif ole pemerintah, serta daya saing daerah Bali yang sangat baik tentunya semakin membuka peluang untuk peningkatan investasi di Bali. Strategi kolaboratif antar pemangku kepentingan perl terus didorong diantaranya melalui fasilitasi kemitraan strategis antara inevstor besar dengan UMKM, penguatan infrastruktur dan konektivitas, serta pengembangan kualitas SDM. Melalui penyelenggaraan Bali Jagadhita Investment Forum 2025 diharapkan dapat semakin mendorong tercapainya perekonomian Bali yang inklusif dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Berikan Komentar