Bali Investment Challenge Dorong Perluasan Proyek Investasi Potensial
(Baliekbis.com), Dalam rangka Road to Bali Jagadhita 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali yang tergabung dalam Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana (PIKBS) menyelenggarakan Bali Investment Challenge (BIC) bertema “Mendorong Investasi untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” pada 30 April 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan dan menjaring profil investasi unggulan di kabupaten/kota Provinsi Bali. Hadir dalam pembukaan kegiatan ini, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Bali, I Wayan Serinah. Kegiatan yang berlangsung di Graha Tirta Gangga Bank Indonesia Provinsi Bali juga dihadiri oleh Direktur Bali Kerthi Development Fund, Direktur Perumda Kerta Bali Saguna, Project Management Office, serta Organisasi Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait.
Butet Linda H. Panjaitan dalam sambutannya menyampaikan bahwa perekonomian Bali masih kuat, dengan tumbuh 5,48% (yoy) pada tahun 2024. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, peran investasi sebagai engine of growth menjadi sangat penting. Sebagai upaya menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, BIC 2025 diselenggarakan sebagai rangkaian Bali Jagadhita 2025 dari pilar investasi, di mana puncak acaranya akan diselenggarakan pada Juni 2025. “BIC diharapkan menjadi program untuk mengidentifikasi dan menawarkan proyek-proyek investasi potensial Provinsi Bali”, tutur Butet.
Dalam sambutannya, I Wayan Serinah menambahkan bahwa investasi menjadi kunci dalam target pencapaian pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 5,5% – 6,5% pada tahun 2025. Realisasi investasi Bali selalu di atas target dan diharapkan pada tahun 2025 dapat ditingkatkan antara lain melalui program BIC 2025. Serinah juga menjelaskan bahwa PIKBS adalah wadah kolaboratif yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi Bali karena didalamnya beranggotakan unsur perangkat daerah terkait serta Bank Indonesia. “Pembentukan PIKBS merupakan respon konkret terhadap kebutuhan untuk memperkuat promosi investasi daerah secara lebih fokus, terkordinasi, dan terstruktur”, lanjut Serinah.
Acara dilanjutkan dengan sosialisasi dan capacity building dengan narasumber yang kompeten di bidangnya. Ida Bagus Made Sutresna dari BAPPEDA Bali menyampaikan arah pengembangan Bali ke depan sebagaimana RPJMN dan RPJMD Bali tahun 2025, termasuk enam Bidang Prioritas serta arah kebijakannya. Sementara Andy Setyo Biwado dari Bank Indonesia Provinsi Bali menyampaikan peran penting investasi dalam perekonomian Bali, peran strategis PIKBS, serta penjelasan Bali Jagadhita dan Bali Investment Challenge 2025. BIC diharapkan dapat memetakan dan menggali investasi potensial dari seluruh Kabupaten/Kota serta memperluas promosi proyek investasi. Selanjutnya, narasumber PT PII Dally Ramadhan Sugandria menjelaskan beberapa skema pembiayaan infrastruktur daerah (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha – KPBU, Swasta, Pinjaman Daerah, APBD/APBN, dll), serta detail skema KPBU sebagai alternatif pembiayaan daerah. Sebagai inspirasi dan studi kasus keberhasilan, Kurnia Aminulloh dari BAPPEDA Kabupaten Madiun berbagi pengalaman sukses dalam implementasi KPBU untuk proyek Alat Penerangan Jalan. Kurnia menjelaskan tahapan-tahapan yang dilalui, mulai dari studi pendahuluan hingga operasionalisasi, serta manfaat nyata yang telah dirasakan oleh Kabupaten Madiun.
Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, tahapan selanjutnya adalah penyampaian profil proyek investasi oleh Organisasi Perangkat Daerah kepada PIKBS, yang akan dilanjutkan dengan penetapan proyek investasi terpilih, pembuatan katalog profil investasi, serta showcasing investasi pada Bali Jagadhita yang akan terselenggara pada Juni 2025 mendatang. Melalui BIC 2025, diharapkan dapat memperkuat profil investasi potensial di Bali, dan mendorong percepatan realisasi investasi sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Leave a Reply