Ziarah Rombongan MPB-KMU Mengenang Puncak Pertemuan Rahasia Gerakan Bawah Tanah Perang Kemerdekaan

(Baliekbis.com), Rombongan Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), Korps Menwa Ugrasena (KMU) dan Media Atnews mengadakan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kreta Kirttya Mandala Selasa (7/9). Kegiatan itu sebagai rangkaian mengenang Puncak Pertemuan Rahasia Gerakan Bawah Tanah Perang Kemerdekaan MPB ke-76 tanggal 16 Agustus 2021, Hari Ulang Tahun (HUT) Ke- 57 Menwa Ugrasena 29 September 2021 dan HUT Ke- 3 Atnews tanggal 18 Oktober 2021.

Sekaligus ziarah di TMP Semara Loka Klungkung yang langsung dipimpin Ketua Harian MPB Bagus Ngurah Rai didampingi Direktur Utama Atnews I Wayan Artaya.

Penghormatan kepada pejuang (pahlawan) TMP Semara Loka dipimpin langsung oleh Senior Korp Menwa Indonesia (KMI) Bali Arini Ratnaningsih yang juga Kandidat KMI Bali.

Sedangkan acara TMP Kerta Kirttya Mandala penghormatan dipimpin oleh Bidang Humas KMU I Komang Sudarmika, S.Pd.

Meskipun masih pandemi Covid -19, implementasi nilai-nilai kebangsaan tidak boleh kendor. Termasuk tetap mendukung program pemerintah dan mengikuti protokol kesehatan dengan ketat.

Pada kesempatan itu, rombongan pun manabur bunga pada nisan TMP secara khusus memberikan penghormatan kepada pejuang Made Sanggra yang juga sastrawan kelahiran Sukawati Gianyar yang meninggal dunia pada usia 82 tahun atau tepatnya tanggal, 10 Juni 2007.

Karya-karya sastra daerah Bali kini dibukukan dan diluncurkan oleh Yayasan “Dharma Budhaya” Banjar Gelulung, Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Menurut Prof. Dibia, almarhum Made Sanggra kelahiran 1926 selain dikenal sebagai sastrawan daerah Bali modern, juga sebagai seorang pejuang dalam mengusir penjajah dari muka bumi Indonesia.

Karya sastra “yang disalin” ke dalam dunia pentas “Ketemu ring Tampaksiring” itu mampu memadukan unsur budaya barat dan budaya timur yang penggarapannya melibatkan seniman mancanegara yang tergabung dalam Sanggar Sekar Jaya Amerika Serikat.

Selain itu, petugas TMP Kerta Kirttya Mandala Ngakan Ketut Sudarsana diberikan Dokumen Peresmian Simbol-Simbol Ibadah dan Peletakan Batu Pertama Patung Rama dan Krishna (Tokoh Ramayana dan Mahabrata).

Batu pertama pembangunan patung Rama dan Krishna yang diletakkan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) ketika dianugerahi Penghargaan dan Lencana 3/4 Abad Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) di Pura Puncak, Kawasan MPB, Selasa (18/5).

Patung Rama dan Krishna dibangun masing – masing setinggi lima meter, serta kehadiran Bamsoet pada waktu tersebut meresmikan simbol rumah ibadah enam agama yang menggambarkan kemajemukan dan keharmonisan bangsa Indonesia.
Mahabharata dan Ramayana isinya pun mengenai berbagai hal, seperti filosofi kehidupan, nasehat, dan peristiwa sehari-hari.

Kedua kitab kuno itu banyak menyinggung hal yang bersifat universal dan masih memiliki relevansi dengan masa sekarang, sehingga digemari di seluruh dunia.

Dijelaskan, kedua tokoh Rama dan Krishna yang merupakan Avatara Visnu dapat menjadi teladan para pemimpin bangsa dalam mengisi kemerdekaan menuju 100 tahun Indonesia merdeka.

Hal itu sejalan dengan tema peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia “Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh”.
“Nilai-nilai perjuangan para pahlawan dapat memberikan semangat para generasi muda dan pemimpin bangsa dalam mengisi kemedekaan,” ujar Bagus Ngurah Rai.

Mengingat tantangan semakin besar baik radikalisme, bahaya narkoba maupun terorisme.
Belum lagi, bangsa Indonesia dan dunia masih menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun.

Sebelumnya, dokumen tersebut telah diserahkan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung I Putu Parwata, Camat Kuta, Kapolsek Kuta dan sejumlah pejabat lainnya.
Keberadaan MPB memiliki arti penting dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan.
MPB juga telah meletakkan fundamental kebangsaan yang kokoh dan kongret, selanjutnya agar mampu menjaga perilaku yang baik dalam mewujudkan kesejahteraan, kebahagiaan dan kedamaian.

Bahkan MPB pada tahun 2016 sempat menggelar Dialog yang bertemakan “Pembangunan Nasional Semesta Berencana untuk Membangun Karakter Bangsa” ini dihadiri anggota Komisi X DPR RI dapil Bali I Wayan Koster yang kini sebagai Gubernur Bali, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Akademisi Unud yang pakar pertanian Prof Dr I Wayan Windia, Kepala Staf Korem 163/Wirasatya Lelkol Infanteri Arif Dipayana, sejumlah veteran, para siswa dan mahasiswa. Termasuk Pekaseh diajukan, I Wayan Setiawan, Kelian Subak (Pakaseh) di Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung, yang tampil memberikan materi soal pendidikan karakter. (ist)