Yosep Diaz: Selain Program Revitalisasi Pasar Rakyat, Pedagang Perlu Difasilitasi Akses Modal dan Peningkatan SDM

(Baliekbis.com), Program revitalisasi pasar rakyat perlu terua diperluas. Selain penataan fisik, yang tak kalah penting dukungan untuk mendapatkan akses modal guna memperkuat daya saing pedagang.

Revitalisasi pasar selama ini berjalan melalui program dana Tugas Pembantuan (TP) Kemendag RI dan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar.
“Reasasinya sangat bagus. Seperti Pasar Agung Peninjauan Denpasar Utara bisa dijadikan pasar percontohan tingkat nasional dan berkualitas Standar Nasional Indonesia (SNI),” ujar Yosep Yulius Diaz yang akrab disapa Yusdi Diaz, Kamis (25/10).

Calon legislatif (caleg) DPRD Bali Dapil Kota Denpasar dari Partai Gerindra nomor urut 7 ini menjelaskan melalui revitalisasi dana TP ini, ada pasar rakyat yang juga akan direvitalisasi seperti Pasar Poh Gading Desa Pakraman Poh Gading dan Pasar Nyanggelan Panjer. “Dengan adanya program revitalisasi ini ternyata dampaknya sangat positif terutama pada peningkatan omzet. Pasar rakyat ini juga semakin bersih, tertata dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung,” terang tokoh Flobamora ini.

Yusdi mencontohkan, Pasar Nyanggelan Panjer yang direvisi 2013, yang rata-rata omzet penjualannya diperkirakan mencapai Rp 2,7 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp 7 miliar. Hal yang sama juga terjadi di Pasar Poh Gading pada saat direvitalisasi awalnya rata-rata omzetnya Rp 2 miliar meningkat menjadi Rp 5 miliar. “Sementara, Pasar Agung Peninjoan sendiri yang awal direvitalisasi tahun 2011 dengan rata-rata omzet Rp 1,5 miliar kini bisa meningkat menjadi Rp 15 miliar,” ucapnya.

Dengan sentuhan program revitalisasi dari Pemkot Denpasar ini sangat dirasakan sekali dampak perubahannya terutama mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. “Semoga program revitalisasi pasar rakyat bisa terus diperluas pada seluruh pasar yang ada sehingga kehidupan pedagang semakin sejahtera,” imbuhnya.

Yusdi menambahkan, saat ini Pemkot Denpasar sudah banyak berbuat yang terbaik untuk kesejahteraan masyarakatnya. Sentuhan demi sentuhan terus dilakukan, baik secara formal maupun non formal. “Bahkan, dengan melihat persaingan yang begitu ketat di Kota Denpasar antara pasar modern dengan pasar tradisional, maka revitalisasi ini harus menjadi prioritas agar bisa bersaing dengan pasar modern yang cukup banyak saat ini,” tambahnya.

Yusdi juga berharap selain penataan fisik, pedagang juga perlu dibantu baik sisi permodalan maupun SDM-nya khususnya bidang manajemen. Apalagi sekarang ada KUR dengan bunga murah 7 persen setahun, pedagang perlu difasilitasi agar bisa memiliki akses ke bank penyalur KUR. “Kendala usaha mikro umumnya modal dan mereka kerap terbentur persyaratan,” tambah Yusdi. (sus)