Yosep Diaz: Sambut HGN dan HUT-73 PGRI, Kualitas Pendidikan Perlu Menjadi Perhatian

(Baliekbis.com), Tokoh Flobamora Yosep Yulius Diaz mengatakan upaya pemerintah dalam mengelola pendidikan di negeri ini patut diapresiasi. Ke depan faktor kualitas pendidikan perlu terus ditingkatkan agar lulusannya memikiki daya saing yang tinggi.

“Peran guru sangat penting dalam memajukan dunia pendidikan ini,” ujar pria murah senyum yang akrab disapa Yusdi ini, Selasa (13/11). Menurutnya saat ini proses belajar mengajar yang dilaksanakan para guru tersebut memang sudah didukung kompetensi seperti kreatif, inovatif dan sensitif.

“Namun, di balik itu ada guru yang masih belum sepenuhnya melakukan upaya peningkatan mutu sesuai komitmen yang dibuat bersama pada saat memilih prosesi guru sebagai pekerjaan utama,” terang calon legislatif (caleg) DPRD Bali dapil Kota Denpasar dari Partai Gerindra nomor urut 7 ini.

Demikian pula dalam hal standar kompetensi sudah jelas disebutkan kalau guru dalam melaksanakan tugasnya wajib untuk memiliki kompetensi sesuai profesinya. Selain itu, tambah Yusdi yang mesti diperhatikan adalah keberadaan guru honorer. “Apakah mereka sudah mendapat fasilitas yang memadai. Sebab beban tugasnya tak beda jauh dengan guru yang lain. Prestasi dan jasanya juga mesti dilihat, paling tidak gaji mereka bisa dihargai sesuai dengan kerja kerasnya selama ini,” ucapnya.

Yusdi mengkritisi kalau di dalam dunia pendidikan sering sekali muncul permasalahan seperti halnya pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) seakan dirasakan belum nyambung dengan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar (SD). Contohnya, kalau di TK siswa tidak dituntut bisa menulis dan membaca, hanya bermain saja. “Setelah di SD siswa dituntut bisa membaca dan menulis. Jadi pendidikan belum sepenuhnya nyambung sesuai tingkatannya,” jelasnya.

Masalah lain yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah soal tingginya biaya pendidikan di sekolah swasta. Bagi kalangan menengah ke bawah hal tersebut sangat berpengaruh sekali. Begitu pula di sekolah negeri, siswa masih dituntut beli buku dan alat tulis lainnya di luar sekolah. “Semoga menyambut HGN dan PGRI ke-73 ini bisa menjadi perubahan ke arah yang lebih baik ke depannya demi memajukan dunia pendidikan yang lebih baik,” tambahnya. (sus)