Yayasan Bali Binar Bhakti Bantu Oksigen Konsentrator untuk Penanganan Pasien Covid-19

(Baliekbis.com), Peduli terhadap kebutuhan oksigen untuk penanganan Covid-19, Yayasan Bali Binar Bhakti membantu 25 oksigen konsentrator, Selasa (27/7) di Denpasar.

Bantuan oksigen konsentrator diserahkan Wakil Ketua Yayasan Bali Binar Bhakti Agus Maha Usadha dan diterima Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin yang langsung menyerahkan kepada sejumlah pimpinan RS penerima bantuan serta Kadis Kesehatan Kabupaten Tabanan.

Wakil Ketua Yayasan Bali Binar Bhakti Agus Maha Usadha mengatakan bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dari yayasan yang dibina oleh pematung Nyoman Nuarta terkait kondisi pandemi Covid-19, terlebih dalam dua minggu terakhir sempat terjadi kelangkaan stok oksigen.

“Yayasan bekerja sama dengan semua pihak, termasuk juga telah berkoordinasi dengan pengawas, pembina, sekretaris dan bendahara untuk mengadakan alat oksigen konsentrator ini. Astungkara bisa terwujud,” ucapnya.

Agus menambahkan, Yayasan Bali Binar Bhakti ingin mencoba menjadi bagian dalam upaya mendukung pemerintah untuk menangani pandemi ini. “Semoga apa yang kami lakukan ini, bisa membantu dalam melewati masa pandemi ini. Kami sangat prihatin dan berharap bantuan ini bisa segera sampai,” ucap Agus.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin menyampaikan terima kasih atas donasi yang diberikan untuk membantu penanganan pasien COVID-19.

Bantuan 25 oksigen konsentrator selanjutnya diserahkan kepada Rumah Sakit Bali Mandara (5unit), RSUD Tabanan (4 unit), RSUD Wangaya (4 unit), RSUD Singaraja (4 unit), RS Prasanthi (2 unit) dan 6 unit untuk yang menjalani isolasi mandiri.

Rentin mengatakan dalam kondisi pandemi dan manajemen penanggulangangan bencana diperlukan upaya bersama dan tidak semata-mata mengandalkan dari pemerintah.

“Inilah wujud nyata kolaborasi pentahelix, yakni ada kolaborasi pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media,” ucap Rentin yang juga Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.

Oksigen konsentrator sangat dibutuhkan, khususnya bagi pasien yang terpapar COVID-19. Diakui memang sempat terjadi kelangkaan oksigen, namun dua tiga hari terakhir ini sudah relatif terkendali.

“Hadirnya beliau-beliau ini, sebagai wujud respons cepat, sebagai panggilan rasa kemanusiaan terhadap saudara-saudara kita yang terbaring mengharapkan oksigen yang kondisinya sempat mengkhawatirkan,” ujarnya.

Direktur RSUD Wangaya dr. AA Made Widiasa mengaku pihaknya sempat mengalami keterbatasan oksigen, padahal ini sangat vital untuk pasien Covid-19 yang bergejala berat.

Keterbatasan oksigen dikhawatirkan akan memicu kendala pelayanan terhadap pasien. “Adanya bantuan ini sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan oksigen bagi pasien,” ujarnya.

Dikatakan biasanya, pasien yang dirawat semuanya butuh oksigen. Hanya saja kedatangannya tidak tentu. “Jadi kami mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan itu dengan alat-alat konsentrator dari pemerintah dan membeli sendiri, sehingga mampu mengatasi kebutuhan oksigen yang terbatas,” ucap Widiasa. (ist)