WPFSD di Bali, Penting Kerja Sama Multisektoral Dalam Pencapaian TPB

(Baliekbis.com), Forum parlemen dunia, The 3th World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) digelar pada 4-5 September 2019 di Hotel Patra Bali, mengangkat tema ”Combating inequality through Social and Financial Inclusion”.

Forum yang diinisiasi pertama kali oleh DPR RI ini dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Parlemen dan perwakilan organisasi internasional dari berbagai negara di dunia, antara lain Ketua Parlemen Portugal, Gambia, Timor Leste, Arab Saudi, dan Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) Gabriella Cuevas Barron.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si., M.P. yang juga merupakan Chair WPFSD menyatakan, parlemen memiliki peran penting dalam mengadopsi kebijakan yang menitikberatkan pada pembangunan universal, inklusif, dan berkelanjutan guna memastikan tidak ada satupun orang yang tertinggal (no one left behind) dalam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di tahun 2030.

lnklusi keuangan dan sosial dipilih menjadi tema pokok WPFSD tahun ini karena kedua hal tersebut memiliki peran penting dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan di segala bidang.

Selain itu, DPR juga menekankan pentingnya kerja sama multisektoral dalam pencapaian TPB, salah satunya yaitu dengan mewujudkan kolaborasi dan sinergi yang efektif antara pemangku kebijakan, akademisi, pelaku usaha, serta masyarakat.

Forum yang dibuka oleh Ketua DPR RI H. Bambang Soesatyo, S.E., MBA ini membahas beberapa topik diskusi antara lain peran infrastruktur dan inovasi industri dalam mendukung peluang pembangunan yang merata, bagaimana memastikan akses warga pedesaan terhadap suplai air dan sanitasi yang bersih dan sehat, serta pentingnya memperkuat kerja sama dalam mendukung keuangan inklusif.

Sementara Wapres Jusuf Kalla mengatakan sejak diadopsi tahun 2015 agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) hingga 2030 telah mencapai banyak kemajuan. Sebelumnya telah dilaksanakan Millennium Development Goals (MDGs) yang memiliki banyak keberhasilan dan tentunya harus dilanjutkan melalui SDGs.

Namun kemajuan itu akan dapat dicapai apabila bisa share secara bersama-sama, apalagi ada beberapa hal yang masih berjalan lambat dan tidak merata pada beberapa aspek. Untuk itu dibutuhkan perubahan yang transformal, penguatan kemitraan dengan negara-negara maju dan upaya pencapaian SDGs secara intensif.

“Hari ini, berarti kita melaksanakan Goals ke-17, yakni mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah disepakati bersama untuk kemanusiaan, keadilan dan pertumbuhan bersama. SDGs punya keterkaitan satu sama lain. Ada tiga hal pokok yang menjadi tujuan kita, yakni ekonomi, sosial dan lingkungan,” ujar Jusuf Kalla.(bas)