Wow! Kini Pasar Badung Dilengkapi AC dan Lift

(Baliekbis.com), Pembangunan Pasar Badung yang dipelaspas Sabtu (22/12) ini memberikan angin segar terhadap geliat ekonomi di Pusat Kota Denpasar. Sebagai pasar terbesar di Bali, keberadaan Pasar Badung tentunya menjadi parameter kemajuan ekonomi kerakyatan di Kota Denpasar. Sehingga peningkatan infrastruktur pasar terus digalakkan. Hal ini tentu menjadi harapan bersama seluruh elemen tak terkecuali para pedagang Pasar Badung.

Pasar tertua di Kota Denpasar ini memiliki enam lantai yang terdiri atas dua lantai basement bawah tanah serta empat lantai untuk los dan kios. Adapun total seluruh kios dan los yang tersedia mencapai 1.740 unit dengan daya tampung parkir 128 mobil dan 23 mobil box. Selain itu, Pasar Badung yang baru juga turut dilengkapi 10 eskalator, kipas angin, AC, 4 lift serta fasilitas pemadaman api ringan, serta penunjuk arah evakuasi dan titik aman untuk memudahkan pedagang dalam mobilisasi barang dan pengunjung.

Salah seorang pedagang, Ni Nyoman Darmi saat diwawancarai usai pemelaspasan mengaku senang atas diplaspasnya Pasar Badung. Hal ini merupakan angin segar bagi seluruh pedagang yang sudah tidak sabar ingin menempati pasar yang baru. “Kami berterimakasih kepada semua pihak terutama Pemkot Denpasar yang sudah menyediakan kami fasilitas pasar yang sangat bagus,” ujarnya sumngringah.

Hal yang sama juga disampaikan, Ni Nyoman Sore, pedagang sarana upakara ini turut bahagia dengan selesainya membangunan Pasar Badung ini. “Iya semoga dengan adanya pasar baru ini pembeli semakin ramai,” harapnya.

Dirut PD Pasar Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata mengatakan bahwa kendati masih ada maksimalisasi terhadap proyek, upacara Pemelaspasan, Guru Madurga, serta Pemarisuda Pasar tetap dilaksanakan lantaran menimbang hari baik pelaksanaan upakara. Sedangkan terkait relokasi pihaknya telah mengatur undian dan jadwal pemindahan yang direncanakan setelah Hari Suci Kuningan. “Kami rencanakan relokasi pedagang yang jumlahnya 1.698 secara keseluruhan telah tertampung akan dilaksanakan setelah hari Suci Kuningan Januari mendatang, namun saat ini pedagang telah diijinkan untuk melihat posisi kios dan los, ” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa saat ini pengembangan Pasar Badung tetap menjadi pasar tradisional yang ramah, bersih, sehat dan terpercaya dengan kemajuan fasilitas, infrastruktur dan tata kelola manajemen yang modern dengan tetap mempertahankan prinsip ekonomi kerakyatan dan pasar rakyat.

“Yang terus kami kembangkan dalam meningkatkan daya saing pasar tradisional adalah manajemen, fasilitas dan infrastruktur penunjang yang harus dimodernisasi, sedangkan prinsip dasar tetap berpedoman papa istem pasar tradisional, bahkan saat ini pasar tradisional di Kota Denpasar telah menjadi bagian dari smart heritage market yang merupakan salah satu terobosan smart city Kota Denpasar,” tandasnya. (ths)