Wonderful lndonesia Culinary & Shopping Festival 2018 di Beachwalk Shopping Center, Produk Lokal Makin Diminati

(Baliekbis.com), Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja lndonesia (APPBI) secara resmi menggelar ajang Wonderful lndonesia Culinary & Shopping Festival (WICSF) 2018 untuk ketiga kalinya. Ajang yang diikuti pusat belanja di seluruh Indonesia ini digelar, Kamis (27/9) malam dengan sejumlah penampilan kesenian dan pameran kuliner serta produk kerajinan lokal di Beachwalk Shopping Center.

“Pada acara yang digelar selama satu bulan penuh, mulai dari tanggal 27 September 2018 hingga tanggal 27 Oktober 2018, masyarakat Indonesia dapat menikmati aneka ragam kuliner khas daerah sekaligus berbelanja barang keperluan gaya hidup dengan berbagai tawaran diskon spektakuler,” ujar Deputi Pemasaran Pariwisata Hesty Reko Hastuti dari Kementerian Pariwisata.

Dikatakan Kementerian Pariwisata menyambut baik kehadiran acara Wonderful lndonesia Culinary & Shopping Festival (WlCSF) di tahun 2018 ini, dan diharapkan menjadi agenda tahunan yang telah masuk dalam 100 Calendar of Event Kemenpar RI 2018 agar dapat terus dilaksanakan guna menggairahkan sektor pariwisata yang sedang bertumbuh.

Acara tahunan WICSF 2018 merupakan sebuah ajang menarik yang dipetakan secara strategis guna mendorong perekonomian, menaikkan angka transaksi kuliner belanja yang memberikan kontribusi kepada sektor pariwisata, yang terpenting juga mendatangkan wisatawan mancanegara dari negara tetangga terdekat.

Banyak wisatawan mancanegara atau domestik yang menyusun agenda perjalanan yang fokus kepada wisata kuliner dan wisata belanja. Oleh karena itu kehadiran acara WICSF sangat tepat dalam menjawab kebutuhan tersebut. Ke depannya khusus belanja perlu dimasukan program sinergi online dan offline sehingga dapat meningkatkan nilai transaksi secara signifikan.

Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Rl Vita Datau mengatakan kunci utama dalam mempromosikan wisata kuliner dan belanja adalah melalui festival yang di dalamnya terdapat atraksi yang menyuguhkan nilai otentisitas kuliner Indonesia dan produk-produk Indonesia yang terkurasi. WISCF bukan saja menjadi sebuah destinasi wisata kuliner dan belanja selama festival berlangsung, melainkan mendorong konsumen belanja produk lokal yang sarat akan identitas kearifan lokal.

Dengan demikian dampaknya akan mendorong para pelaku UMKM untuk berlomba lomba mengeluarkan produk produk berkualitas, mulai dari kain atau pakaian batik, tenun, hingga produk kerajinan seperti fashion lndonesia. Festival ini akan memberlkan pengalaman berwisata terutama bagi wisatawan khususnya wisatawan mancanegara.

“Acara tahunan ini merupakan bentuk nyata sinergi para pemangku kepentingan industri kuliner dan belanja yang tergabung dalam pentahelix ABCGM (Asosiasi, Bisnis, Community, Government, dan Media) dalam mendorong promosi kekayaan budaya lndonesia. Oleh karena itu, sungguh penting bagi semua pihak untuk membantu menyukseskan rangkaian acara akbar tersebut,” ujar Vita Datau.

Sementara itu Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja lndonesia (APPBI) Stepanus Ridwan mengatakan dalam ajang ini ada pameran berbagai produk kuliner dan kerajinan lokal dengan harga lebih murah sehingga wisatawan dapat belanja lebih banyak. Ditambahkan UMKM sangat terbuka masuk mal. Tiap mal ada 4 kali pameran UMKM dan terbukti hasilnya bagus.

“UMKM bukan berarti jual barang murahan sebab banyak yang kualitasnya tinggi dengan harga jutaan,” tambahnya. Ditambahkan agar produk lokal bisa bersaing, maka perlu disiapkan tempat dan selalu meng-up grade agar barangnya bisa laku dan dijual. Juga perlu penyuluhan baik soal bentuk, desain, warna, dll. “Jadi UMKM harus buat branding barangnya agar punya loyal customer,” tegasnya. (bas)