Wisuda STIKOM Bali, Lulusan IT Dibutuhkan di Semua Sektor

 

(Baliekbis.com), Lulusan IT ke depan memiliki peluang dan prospek cerah. Sebab IT ini dibutuhkn semua sektor apalagi zaman sekarang yang semua serba mudah.

“Maka lulusan IT relatif akan lebih mudah bekerja dan berwiraswasta dibandingkan lulusan lain,” ujar Ketua STIKOM Bali Dadang  Hermawan di sela-sela acara Wisuda ke-21 STIKOM Bali yang berlangsung, Sabtu (16/12) di BNDCC Nusa Dua. Dalam acara tersebut diwisuda 332 mahasiswa terdiri dari S1 dan D3 dan dihadiri pula Koordinator Kopertis VIII Prof. Dr. Dasi Astawa.  “Misalnya saya ambil contoh, secara logika kalau ambil bidang kesehatan maka bayangannya bekerja di rumah sakit. Atau sekolah di pariwisata tentu hotel, rumah makan dan travel,” ujarnya. Tetapi kalau IT, bisa bekerja hampir di mana saja, rumah makan bisa, pariwisata bisa, kesehatan, pemerintah apalagi bidang perbankan.

Ditanya soal maraknya penyalahgunaan IT di kalangan muda, Dadang mengatakan pihaknya konsen dengan masalah ini. IT menurutnya ibarat pisau mata dua, bisa dimanfaatkan untuk kebaikan juga kejahatan. Untuk itu setiap dosen, pada lima sampai 10 menit di awal kuliah diwajibkan untuk memberi motivasi, pemahaman dan etika soal penggunaan IT ini. Ini semacam soft skillnya. Selain itu  juga ada mata kuliah agama, Pancasila dan etika profesi serta UU IT. Sehingga diharapkan lulusannya nanti siap secara hardsklill, siap secara kompetensi juga didukug oleh moral dan attitude yang baik agar tak terjadi  permasalahan yang merugikan masyarakat.

                                                                    Dadang Hermawan

Dadang juga menjelaskan langkah STIKOM ke depannya dalam rangka peningkatan lembaga ini. Menurutnya atas persetujuan yayasan, pihaknya saat ini sedang menunggu proses perubahan bentuk dari sekolah tinggi menjadi institut. Sebagaimana diketahui kalau sekolah tinggi itu pohon ilmunya cuma satu, misalnya sekolah tinggi IT, hanya IT saja,  sekolah tinggi ekonomi juga demikian. Jadi kalau institut beberapa pohon ilmu bisa dilaksanakan. Misalnya institut teknologi dan bisnis. Jadi ada teknologi dan bisnis. Yang paling banyak memang universitas. “Tapi kami yayasan sepakat untuk saat ini cukup sampai di institut saja. Mudah-mudahan tahun depan sudah ada tidak lanjut dari Kementerian Ristik dan Dikti,” jelasnya. Nantinya bila izinnya sudah keluar maka akan ada tujuh prodi yang diselenggarakan di antaranya desain komunikasi viusal, ada manajemen, akuntasi dan teknologi informasi.

Sementara Ketua Yayasan STIKOM Bali Prof. Bandem mengatakan pertumbuhan mahasiswa STIKOM saat ini sangat signifikan. Kalau awalnya mahasiswa cuma 40 orang kini sudah ribuan. Yayasan bahkan sudah mengembangkan sayapnya ke Bandung, selain enam SMKTI di Denpasar, Badung, Jimbaran, Klungkung, Karangasem, Buleleng dan Ponorogo. Prof. Bandem menambahkan untuk pengembangan ke depan yayasan sudah menyiapkan tanah 1,4 hektar di Kutuh Nusa Dua yang akan dijadikan kampus pusat. Sedangkan kampus sekarang di Denpasar akan tetap dipertahankan. “Sebenarnya kampus di Denpasar arealnya cukup, cuma tidak dalam satu hamparan,” jelasnya. (bas)