Wisuda IIAM, 100 Persen Lulusannya Terserap di Bandara

(Baliekbis.com), Meski baru berdiri di Bali sekitar tiga tahun lalu namun kehadiran IIAM (International Institute of Aviation and Management) Bali sangat diperhitungkan. Terbukti sampai saat ini seratus persen lulusannya diterima bekerja di bandara (Bandara Ngurah Rai). “Bahkan kami diminta untuk mengisi peluang kerja di bandara,” ujar Direktur IIAM I Putu Arya Suryawan,MPd. saat acara wisuda IIAM, Jumat (24/11) di Restoran Hongkong Garden. Dikatakan kebutuhan tenaga kerja di bandara cukup tinggi. Namun peluang itu belum banyak dilirik. Hal itu kemungkinan karena bekerja di bandara dianggap cukup berat. “Padahal kalau kita menguasai keterampilan yang sesuai dengan bidang pekejaan yang ada hal itu sebenarnya tak sulit,” ujar Arya Suyawan,MPd. Karena itu dia mengajak siswa tamatan SMA dan SMK untuk dididik di IIAM agar nantinya bisa mengisi berbagai peluang kerja yang ada di bandara seperti bidang ground handling, meng-handle penumpang dari check-in hingga masuk ke pesawat serta sejumlah bidang pekerjaan lainnya seperti parkir pesawat.

I Putu Arya Suryawan, MPd.

Menurutnya IIAM sangat konsen dan serius dalam mendidik mahasiswanya agar setelah tamat siap kerja. “Untuk itu kami memberi jaminan semua lulusan IIAM terserap bekerja,” tegasnya. Terbukti hingga angkatan keenam ini, semua lulusannya sudah terserap bekerja. Dalam meningkatkan kemampuan mahasiswanya dan peluang kerja, IIAM telah bekerja sama dengan manajemen baru STIKOM Bali untuk meningkatkan kualitas lulusan serta kerja sama dengan sejumlah bandara di luar Bali yakni Solo,Yogya, Labuan Bajo termasuk Lombok. Dijelaskan IIAM Bali merupakan cabang dari induknya di Solo yang menerapkan program pendidikan untuk 6 bulan. “Jadi dengan pendidikan yang relatif singkat, lulusannya akan cepat bisa bekerja,” tambahnya. Ditanya minat tamatan SMA/SMK kuliah di IIAM sebagai lembaga pelatihan kerja diakui memang belum banyak. Hal itu kemungkinan disebabkan masih banyak yang belum tahu terutama peluang kerja di bandara. “Ini yang sedang kami sosialisasikan terus ke tamatan SM/SMK agar mereka bisa mengisi peluang yang ada,” tegasnya.  IIAM Bali menerapkan kurikulum berbasis terapan yang mengacu kepada pembelajaran konstruktivis dengan model pembelajaran problem soving serta mengacu pada kebutuhan dunia kerja yang senantiasa berevolusi. “Jadi mata kuliah yang diajarkan menyesuaikan dengan yang dihadapi mahasiswa saat training atau bekerja nanti,” ujar Arya Suryawan, MPd. (bas)