Wedakarna Ingin di Bali Muncul “Raja Minyak” Melalui Kemitraan Pertashop Pertamina

(Baliekbis.com), Roadshow menuju ke Bali CSR BUMN Award 2021, Senator DPD/MPR RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menggandeng PT Pertamina terkait dengan program kemitraan bisnis yakni Pertashop yang kini bisa menjadi salah satu solusi ditengah masa Pandemi. Disatu sisi ekonomi Bali yang sebagian tergantung pada dunia pariwisata belum juga mengarah kepada pemulihan secar maksimal, sehingga kedepan diperlukan satu solusi ekonomi yang cerdas sebagai pengganti bisnis pariwisata. Dan tugas DPD RI adalah untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat termasuk mensosialisasikan program negara melalui program Pertashop di Pertamina. Hal ini disampaikan langsung oleh Senator Arya Wedakarna (AWK) dihadapan acara yang langsung dihadiri oleh Sales Arya Manager Bali Pertamina, Disperindag Kota Denpasar, UPTb Metrologi dan Pembinaan Desa Denpasar di Kantor DPD RI Bali.

Dalam kesempatan itu, Senator AWK juga mengundang para perbekel, pengurus BUMDES di Kota Denpasar termasuk khalayak umum dan pengusaha Sukla Satyagraha. Termasuk juga I Made Sudana (Perbekel Sanur Kaja) yang desanya telah menjadi cerita sukses atas pendirian pertashop bantuan. Dalam pemaparannya, Pertamina menyampaikan bahwa di Bali ada 200 titik Pertashop yang bisa dimanfaatkan dan saat ini baru terisi 17 titik Pertashop dan kerjasama kemitraan ini terbuka untuk individu, CV, PT, UD dan juga BUMDES dan LPD. Hal senada juga diungkap oleh Senator AWK yang menginginkan di Bali muncul Raja – Raja Minyak di Bali melalui kemitraan terhadap Pertashop ini.”Selama ini investasi SPBU kan tinggi sekali, sekitar Rp 5 sampai Rp 10 Milyar.

Tapi dengan ada Pertashop, kini dengan Rp 250 juta sudah bisa mendirikan SPBU mini yang didalamnya menjadi tempat pelayanan untuk BBM, Gas serta produk turunan pertamina. Ini sangat menjanjikan sekali, dibanding investasi lainnya. Investasi akan aman karena ini adalah program negara, program BUMN dan Bali tentu menjadi atensi DPD RI “ungkap Gusti Wedakama yang Mantan Rektor Universitas Mahendradatta ini. Iapun menyampaikan bahwa program sosialisasi Pertashop ini merupakan satu rangkaian dengan program pemberangusan kios BBM ilegal yang kini sudah semakin meresahkan warga Bali.

“Salah satu PR bagi Bali adalah munculnya kios kios ilegal diluar SPBU. Saya sudah mendapat jawaban dari Pertamina kalau program Pertamini misalnya bukan program pertamina dan ilegal. Siapapun menjual bensin diluar SPBU adalah ilegal. Disatu sisi kita curiga ada suatu gerakan ekonomi berbasis radikalisme yang ingin menguasai Bali dan ini lewat kios kios 24 jam yang sudah terbukti menggerus ketahanan satyagraha ekonomi orang Bali. Dan dengan adanya Pertashop yang didirikan didesa-desa di 57 kecamatan di Bali ini akan ikut mengurangi kios kios ilegal. Dan kami sudah mendapat laporan bahwa ternyata banyak SPBU nakal di Bali yang melayani pembelian BBM dengan Ilegal mulai dari pukul 12 malam hingga subuh. Kami perkirakan bahwa dari sini sumber BBM ilegal.

Dan dari sisi regulasi juga sangat melanggar aturan, baik dari sisi keamanan maupun juga dari sisi kualitas BBM yang rawan dicampur. Kedepan izin – izin Kios mini akan kita mintakan aparat desa dinas dan desa adat terlibat secara aktif untuk memperketat. Jangan sampai ada kios BBM ilegal yang terbakar seperti di Monang – Maning sesuai laporan Pertamina ke DPD. Kita preventif “ungkap AWK yang juga Wakil Ketua Pimpinan Kelompok DPD di MPR RI ini. (hms)