Wayan Jelantik: Bahasa Bali Jangan Sampai Tergerus Zaman

(Baliekbis.com), Tokoh masyarakat Kebon Kori Kesiman yang juga caleg DPRD Kota Denpasar dapil Denpasar Timur nomor urut 8 dari PDIP Wayan Jelantik mengatakan
diterapkan Bulan Bahasa Bali mulai tanggal 1 Februari 2019 sangat penting untuk lebih memasyarakatkan penggunaan bahasa Bali.

“Jadi selain penggunaan pakaian adat Bali dan aksara Bali, penerapan Bahasa Bali ini juga sangat penting bagi generasi mendatang khususnya agar jangan sampai melupakan bahasa warisan leluhur akibat kemajuan zaman,” ujar Jelantik, Minggu (3/2) di Denpasar.

Menurutnya penerapan Bulan Bahasa Bali yang bertemakan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali Malarapan Antuk Ngrajegang Bahasa, Aksara lan Satra Bali’ oleh Pemerintah Provinsi (Pemrov) Bali sangat strategis bagi pelestarian bahasa dan aksara Bali ke depannya.

“Apalagi dalam penerapannya nanti Bulan Bahasa Bali ini akan diisi berbagai kegiatan di antaranya festival, lomba, pameran, pertunjukan, seminar dan kegiatan lain,” terang Jelantik yang juga Sekretaris PAC PDI P Denpasar Timur.

Setelah diterapkan Bulan Bahasa Bali, pastinya masyarakat akan lebih intens menggunakan Bahasa Bali yang baik dan benar sebagai bahasa Ibu atau bahasa sehari-hari nantinya.
Menurut Jelantik sebenarnya bahasa Bali itu dilihat dari perjalanannya sudah eksis dari zaman Bali Kuno hingga saat ini.

“Hanya saja, kembali Bahasa Bali itu kita terapkan agar tidak tergerus dimakan zaman terutama di kalangan generasi muda mendatang. Bahasa Bali memiliki keunggulan terutama pada aksara dan sastranya. Oleh sebab itu sangat cocok Bulan Bahasa Bali diterpkan di masyarakat, sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya,” jelasnya.

Jelantik menambahkan, sebenarnya Bahasa Bali juga punya fungsi sosial, budaya dan agama. Bahasa Bali yang dimaksud adalah penggunaan bahasanya harus berdasarkan pada etika, norma, dan sopan santun. Penggunaan Bahasa Bali ini mengacu pada Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali”. (sus)