Wayan Eka Saputra, GM Baru Pelindo III Cabang Benoa

(Baliekbis.com), General Manager (GM) PT Pelindo III Cabang Benoa, Kamis (5/10) diserahterimakan dari Ardhy Wahyu Basuki kepada penggantinya Wayan Eka Saputra. Ardhy selanjutnya akan menjabat GM di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Serah terima jabatan tersebut dihadiri Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra serta pihak terkait.

Eka Saputra usai pelantikan kepada wartawan  mengatakan pihaknya akan terus melanjutkan perencanaan pembangunan sebelumnya. “Saya akan meneruskan apa yang sudah dilakukan sebelumnya,” ujarnya.Terkait pengerjaan proyek, ia berharap bisa selesai tahun ini, namun belum bisa memberikan  rinciannya secara detil. “Saya baru datang, nanti saya cek dulu data-datanya,” jelasnya. Terkait dampak Gunung Agung, Eka Saputra berjanji akan memfollow-up apa yang menjadi kebijakan pemerintah dan mengkomunikasikannya dengan yang terkait. Soal kedatangan kapal pesiar, ia optimis bisa tercapai meski saat ini baru terealisasi 56 dari target 72 kapal pesiar.
Sementara Ardhy Wahyu Basuki yang akan menduduki jabatan  baru sebagai GM di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang mengatakan untuk proyek di Bali sudah tak ada masalah.

“Semuanya sudah beres, jadi tinggal jalan saja tak ada PR besar lagi,” ujarnya. Dikatakan yang menjadi fokus saat ini adalah  program pengerukan agar memudahkan kapal berlabuh, pengerjaan terminal penumpang dan beatyfikasi seperti memperindah taman sebagai pendukung pelabuhan. Ditanya dampak Gunung Agung menurutnya belum mem pengaruhi pelabuhan. Namun Ardhy mengakui kalau terjadi erupsi bisa mempengaruhi pariwisata di Bali. “Jadi tak mungkin tak ada efektnya bagi pariwisata. Kalau erupsi tentu besar pengaruhnya,” ujarnya. Namun ia mengatakan optimis target bisa dicapai. “Saya belum dengar ada travel warning, kalau travel advise ya ada,” jelasnya.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra di sela acara tersebut General Manager PT Pelindo Benoa mengatakan proyek RIP telah dimulai dengan pengerukan atau pendalaman alur kolam agar nantinya dapat dilalui kapal pesiar di dermaga baru Pelabuhan Benoa. Dengan pembangunan tersebut diharapkan kunjungan wisatawan lewat pelabuhan laut akan terus meningkat. “Kita harapkan pada Agustus 2018 sudah rampung, atau sebelum pelaksanaan Pertemuan IMF-World Bank (Bank Dunia) di Nusa Dua,” ucapnya. Dengan rampungnya pembangunan perluasan Pelabuhan Benoa maka akan bisa menampung kapal-kapal pesiar ukuran besar maupun kapal Yacth. (bas)