Wagub Cok Ace Hadiri Festival Budaya Adiluhung Nusantara di Jaba Pura Puri Agung Denpasar

(Baliekbis.com),Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menghadiri Festival Budaya Adiluhung Nusantara yang diselenggarakan di Jaba Pura Puri Agung Denpasar, Minggu (16/2/2020).

Festival ini digelar serangkaian memperingati HUT ke-10 Padepokan Gagak Kerancang. Dalam kesempatan itu Wagub Cok Ace menyampaikan budaya sebagai bagian dari ilmu pengetahuan memiliki tiga unsur yaitu nilai, perilaku dan hasil karya manusia.

Budaya dalam bentuk nilai bersifat universal, seperti di Bali ada istilah Rwa Bhineda yang bermakna kebenaran dan keburukan selalu berdampingan. Dalam budaya Bali, nilai itu kemudian teraktualisasi dalam hasil karya seni pertunjukan calonarang.

“Saya yakin, di daerah lain ada pula nilai sejenis dengan sebutan yang berbeda. Nilai-nilai itu masih relevan dalam kehidupan kekinian. Hanya saja, perlu dikemas lagi agar mudah dipahami oleh generasi millenial,” ujar Cok Ace.

Untuk itu harus ada gerakan untuk menganalisa nilai-nilai adiluhung warisan leluhur. Jangan selalu berhenti pada ungkapan “nak mule keto’. Karena banyak sekali nilai-nilai yang bisa diungkap dari ajaran para pendahulu. “Saya menyambut positif ada perguruan tinggi yang menyiapkan program studi untuk mempelajari dan mengungkap rahasia di balik nilai-nilai tersebut,” ujarnya.

Terkait dengan hari jadi padepokan, dikatakan momentum ini bisa dijadikan untuk mengevaluasi apa yang telah dicapai selama sepuluh tahun. Padepokan juga diharapkan mengenalkan nilai universal kepada generasi millenial.

Sementara itu, Ketua Padepokan Gagak Kerancang Ki Raga Sukma menyampaikan terima kasih pada Penglingsir Puri Satria yang telah berkenan memberi tempat pelaksanaan festival.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan pendirian padepokan dilatarbelakangi oleh kecintaannya pada bangsa dan warisan leluhur. Pembukaan festival ditandai pemukulan gong oleh Wagub Cok Ace yang disaksikan Panglingsir Puri Agung Denpasar A.A. Ngurah Oka Ratmadi dan Panglingsir Puri Pamecutan A.A. Ngurah Manik Parasara. Peringatan hari jadi padepokan ditandai pemotongan tumpeng. (ist)