Wagub Cok Ace dan IAKMI Bali Bahas Isu Kesehatan Strategis

(Baliekbis.com), Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace bersama Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengda Bali bertemu membahas berbagai isu kesehatan strategis mulai penanganan Covd-19, stunting, rabies hingga pengendalian tembaku.

Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr. I Nyoman Gede Anom, Ketua IAKMI Pengda Bali Dr. Made Kerta Duana bersama rombongan pegiat kesehatan masyarakat atau Kesmas seperti dari Pragram Studi Kesehatan Masyarakat FK Unud dan Porgram Studi Kesehatan Masyarakat Undira, PHRI Bali, melakukan audiensi dengan Wagub Bali di ruang kerjanya, Selasa (19/4/2022).

Tampak hadir, Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Putu Ayu Swandewi Astuti dan Ahli Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.

Made Kerta Duana mengungkapkan, kedatangannya selain bersilaturahmi dan memperkenalkan keberadaan IAKMI bersama pegiat Kesmas, juga menyampaikan beberapa isu kesehatan strategis yang perlu mendapat perhatian. “Isu kesehatan menjadi relevan berkaitan pariwisata di Bali,” tandas Made Kerta Duana.

IAKMI dan pegiat kesmas lainnya terus mendukung berbagai upaya program-program yang dijalankan Pemprov Bali terkait isu-isu kesehatan strategis.

Seperti yang ditekankan Wagub Cok Ace mengenai penanganan Covid-19 yang harus dimaksimalkan khususnya untuk vaksinasi booster, pengendalian stunting, TBC, rabies dan pengendalian tembakau, maka peran kesmas sangat diharapkan.

Dengan isu kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius Bali sebagai daerah destinasi wisata dunia maka diharapkan lahir adanya kolaborasi antar stakeholder kesehatan, pariwisata hingga pegiat kesmas sehingga kegiatan bisa lebih efektif ke depannya, khususnya yang melibatkan sektor pariwisata.

“PHRI memang menjadi konsen kita, karena kaitannya untuk wujudkan pariwisata yang sehat atau healthy tourism,” tandas Made Kerta Duana.

Wagub Bali pada pertemuan yang berlangsung penuh keakraban itu, meminta peran IAKMI dan pegiat Kesmas untuk mendukung program kesehatan seperti pengendalian stunting.

“Mari, kita sama-sama sudah bekerja serius, untuk kemajuan Bali, walaupun untuk mencari akarnya agak sulit, latar belakang mereka macam-macam, bukan karena ketidakmampuan pemenuhan gizi, mungkin karena abai atau pra nikahnya belum siap, mari dicari faktor-faktor penyebabnya,” ucap Wagub Cok Ace.

Mantan Bupati Gianyar itu, juga menyoroti penanganan Covid-19 sangat luar biasa telah menguras energi semua pihak dan kerja keras pemeritah, tenaga kekesehatan dan masyarakat lainnya.

“Bali sangat luar biasa, kalau kita lihat hasil beberapa hari terakhir, zero -nol yang meninggal, mudah-mudahan terkendali, saya khawatir karena banyak kegiatan keagamaan seperti ngaben, upacara adat dan lainnnya, semoga tidak meningkat,” harapnya.

Pemerintah Provinsi Bali telah membuka pintu penerbangan maupun untuk aktivitas masyarakat termasuk pariwisata, mudah-mudahan tidak ada lagi ada lonjakan kasus Covid-19, sepergi terjadi di Tiongkok sebagaimana berita yang beredar. (pem)