Wadahi Kreatifitas Siswa SD, BPS Festival 2018 Siap Digelar

(Baliekbis.com), Untuk mewadahi berbagai kegiatan kreasi dan kreativitas siswa tingkat SD baik dalam bidang akademis maupun non akademis yang dikemas dalam pengembangan seni, budaya serta sebagai ajang edukasi dan wadah kegiatan kemanusiaan seperti donor darah dan tali kasih. SD Bali Public School kembali menggelar Bali Public School (BPS) Festival 2018 yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 hingga 7 Oktober 2018 mendatang.

Dalam Festival tersebut BPS Festival kedua kalinya ini mengambil tema ’Go Green’’. Dimana dalam tema tersebut mengandung makna kembali ke alam yang diaplikasikan melalui anak-anak. Ungkap Kepala SD Public School Komang Edi Putra saat bertatap muka dengan media masa di Bali Public School Rabu (3/10).

Lebih lanjut ia mengatakan dari tema tersebut menonjolkan bahan bambu sebagai media utama dalam BPS Festival ke-II tersebut. Bahkan dalam pembukaan juga akan pementasan barong ket yang berbahan daun bambu. Selain itu BPS Festival ini rencana akan dibuka langsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra.

Tidak hanya itu Edi Putra mengaku bahan utama dengan media bambu sengaja dipilih untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa bambu adalah resapan air yang paling baik. Bambu, juga sangat mampu menahan air, bahkan sumber air terbanyak  ada di bambu. ‘’Sesuai dengan arahan Walikota Denpasar kita harus membuat serapan air atau biopori,  mengingat kemungkinan akan mengalami krisis air sehingga harus membuat resapan air biopori,’’ ujarnya.

Edi Putra menambahkan , BPS Festival tahun ini sangat unik karena melibatkan orang tua dan anak anak menjadi panitia. Bahkan piala bagi juara dalam kegiatan BPS Festival 2018 juga menggunakan bahan bambu. Yang paling berbeda adalah kegiatan ini akan ada reunian para alumni pada tanggal 6 Oktober dari pukul 18.00 hingga 20.00 wita.

Ketua Panitia  I Gusti Putu Widiana mengatakan, BPS Festival selain kegiatan seni budaya juga dilaksanakan berbagai kegiatan seperti lomba mengelola bahan berkas, jalan sehat, donor darah dan lain sebagainya. Dalam BPS Festival tahun ini pihaknya juga menyediakan  33 stand untuk anak-anak untuk menjual hasil kreatifitasnya, satu stand untuk penyandang disabilitas dan 4 stand untuk panitia.

Widiana mengaku dalam festival ini pihaknya tidak melihat hasil dari penjualan namun yang paling dipentingkan adalah hasil kreatifitas anak-anak sehingga ia memiliki  kemampuan untuk wirausahawan. Selain itu kedepan hasil dari BPS Festival ini diharapkan mampu menjadi seorang pencipta.  Sedangkan untuk masuk ke PBS Festival dengan membeli tiket sebesar Rp 2 ribu saja.  ‘’Dalam Festival ini pihaknya juga akan menggalang dana dan akan disumbangkan untuk bencana Gempa Tsunami di Palu,’’ujarnya. (ayu)