Wacana Ganti Nama LPD, Cendikiawan: Bisa Ancam Penarikan Dana Besar-besaran

(Baliekbis.com), Pro-kontra terkait wacana perubahan nama LPD (Lembaga Perkreditan Desa) menjadi Labda Pacingkreman Desa-LPD bisa berdampak luas. Bukan hanya aspek teknis, sosiologis, ekonomis juga bisa merembet ke lembaga lain yang selama ini bersinergi dengan LPD. “Sebab LPD selama ini bersinergi dengan BPD (Bank Pembangunan Daerah) Bali. Dana LPD banyak disimpan di sana. Jadi kalau sampai LPD bermasalah juga akan merembet ke BPD,” ujar Ketua BKS (Badan Kerja Sama) Bali Drs.Nyoman Cendikiawan,MSi. di sela-sela Temu Wirasa Meraih Sukses Tahun 2019 dengan tema “LPD (Lembaga Perkreditan Desa) Dari Lahir, Sekarang, Sampai Nanti”, Jumat (18/1) di Sanur.

Menurut Cendikiawan selama ini masyarakat telah mengakar dengan LPD bersama desa adatnya. Pergantian nama bisa membuat nasabah “ngambul” karena mereka memang sejak awal hanya percaya dengan lembaga perkreditan desa, bukan nama yang lain. Jadi kalau sampai nama LPD diganti, maka tidak tertutup kemungkinan kepercayaan mereka akan menurun. Yang paling parah masyarakat bisa secara besar-besaran menarik dananya di LPD. Kalau ini terjadi, maka dana LPD sebesar Rp4 triliun di BPD Bali juga akan ikut terganggu.

Karena itu tambah Cendikiawan yang juga Ketua LPD Telepud Tegallalang ini, BPD juga sebagai mitra tak boleh tinggal diam. “Saya heran kenapa wacana itu sampai muncul dan nyaris menimbulkan kegaduhan. Padahal LPD yang telah berdiri sejak 34 tahun silam terus bertumbuh dengan baik. Bahkan kepercayaan masyarakat begitu besar. Ini dapat dibuktikan dengan aset LPD yang mencapai Rp 22 triliun,” tegas Cendikiawan.

Wacana adanya pergantian nama LPD yang jumlahnya 1.433 tersebar di seluruh Bali ini menimbulkan gelombang penolakan yang cukup luas. Dalam sebuah dialog di tv lokal, sejumlah pakar budaya, akademisi hingga pengelola LPD menolak nama lembaga itu diganti. Menurut mereka lembaga ekonomi desa adat ini sudah dirasakan manfaatnya oleh krama dan desa adat. “Kalau mau membangun LPD, mestinya bagaimana memperkuat SDM-nya sehingga semakin kuat. Bukan buang-buang energi untuk mengganti nama yang sudah mengakar kuat di masyarakat,” tegas mereka. (bas)