Voice of Bali Tampil Memukau, Bius Penonton PKB

(Baliekbis.com), Duta kesenian Kota Denpasar pada ajang Pesta Kesenian Bali Ke-40 Tahun 2018 telah menampilkan berbagai pentas seni. Pada Selasa malam (4/7) Voice of Bali sebagai organisasi bermusik anak muda di Kota Denpasar menampilkan paduan suara dalam balutan gerak melodi dan harmoni lagu daerah Indonesia. Malam itu panggung sisi atas Gedung Ksirarnawa Art Centre Denpasar telah dipadati penonton yang menantikan penampilan Voice of Bali berbagai lagu-lagu daerah di Indonesia.

‘’Kami pada ajang PKB tahun ini telah dapat berpartisipasi sebagai Duta Kota Denpasar, yang mencoba menampilkan daya tarik Bali dalam sisi apresiatif yang lain,’’ ujar Ketua Voice of Bali, Gregorius Septo Mulyadi Tagur. Lebih lanjut dikatakan penampilan Voice of Bali dibagi menjadi tiga sesi. Yakni sesi pertama menampilkan lagu Pop Bali yang berjudul Kaden Saje, dengan pencipta lagu I Gusti Putu Gde Wedhasmara dan aransemen I Komang Darmayuda. Dilanjutkan lagu tradisional Jawa Barat yang berjudul Manuk Dadali ciptaan dari Sambas Mangundikarta dengan aransemen Raden Wijaya Kurniawan. Berlanjut ke lagu yang berjudul Rayuan Pulau Kelapa sebagai lagu wajib Nasional Indoensia dengan pencipta Ismail Marzuki yang diaransemen Singgih Sanjaya.

Pada sesi kedua Voice of Bali membawakan kembali lagu wajib Nasional Indonesia dengan judul Tanah Airku ciptaan Saridjah Niung (Ibu Soed). Beralih ke lagu tradisional Kalimantan Barat (Suku Dayak Ot Danum) dengan judul lagu Ahtoi Porosh yang diaransemen Budi Susanto Yohanes. Mengarah ke Maluku, Voice of Bali membawakan lagu yang berjudul Hujan Sore-Sore dengan pencipta Anonim yang diaransemen Joseph Sulaksana. Kembali menampilkan lagu tradisional Jawa Barat dengan judul Numpak Prahu Layar. Sesi ketiga Voice of Bali mengawali dengan lagu wajib Nasional Indonesia yakni Tanah Tumpah Darahku dengan pencipta C. Simanjuntak dan Sanusi Pane yang diaransemen Twilight Orchestra. Tak terhenti sampai disitu, Voice of Bali mengarah dengan lagu dari Sumatra Utara yang berjudul Sin Sin Sibatumanikam, dan penampilan Voice of Bali diakhiri dengan lagu daerah Maluku yang berjudul Toki Tifa dengan pencipta Christian Isaac Tamaela. Disamping menampilkan paduan suara, juga menampilkan dua orang penyanyi yakni Sancita Karma Rasen dan Ni Ketut Artini.

Menurut Gregorius Septo Mulyadi Tagur, paduan suara Voice of Bali merangkul kaum muda dari berbagai kalangan baik pelajar, pekerja ataupun kalangan umum untuk mengolah bakat-bakat mereka dalam sebuah kegiatan yang bersifat positif. Dengan anggota yang berasal dari berbagai daerah di tanah air yang tinggal di Bali, Voice of Bali diharapkan dapat menjadi ajang pertukaran gagasan, kreatifitas dan apresiasi generasi muda dalam bermusik dan para anggotanya dapat menjalin sebuah persaudaraan yang sehati. ‘’Sebelumnya Voice of Bali pernah mengikuti beberapa festival dan kompetisi paduan suara diantaranya Busan Choral Festival and Competition, Busan, Korea Selatan,’’ ujarnya. (Pur)