Viraguna Bagoes Oka: Tanah Produktif Harus Bebas Pajak

(Baliekbis.com),Pertanian Bali ke depan masih memiliki harapan besar menjadi salah satu kekuatan ekonomi mengingat kebutuhan akan produk-produk pertanian sangat tinggi. Bahkan saat ini 70 persen hasil pertanian didatangkan dari luar Bali. “Memang banyak tantangan dan kendala yang dihadapi pertanian saat ini baik itu SDM dan menyusutnya lahan akibat alih fungsi,” ujar pengamat ekonomi Viraguna Bagoes Oka saat ditemui di kediamannya, Senin (13/11). Untuk itu Viraguna mengingatkan agar tanah-tanah pertanian tak semakin habis maka harus ada keberpihakan terhadap petani yang masih mengelola lahannya. “Kalau perlu tanah-tanah yang masih produktif dan ditanami ini dibebaskan seluruhnya dari pajak,” tegasnya. Sebaliknya tanah yang dialihkan harus dikenakan pajak lebih besar. Ini semacam subsidi silang dan pemerintah tak sampai terbebani. Dengan demikian petani bisa tetap mempertahankan hidupnya dari hasil pertaniannya dan pertanian itu sendiri bisa tetap lestari. Sebab menurut mantan Pemimpin Bank Indonesia Provinsi Bali ini salah satu kendala petani adalah beban pajak yang cukup besar. Sementara hasil pertanian sering fluktuatif dan harganya merosot ketika terjadi panen raya. Padahal biaya produksi terus meningkat.

“Jadi langkah nyata untuk membantu petani sekaligus mempertahankan pertanian itu sendiri adalah dengan keberpihakan terhadap petani,” jelas dosen pascasarjana Kajian Strategis Intelijen UI. Menjaga sektor pertanian tambah Viraguna bukan saja memberikan nilai ekonomi dan lapangan kerja mengingat sektor ini menyerap tenaga kerja yang sangat banyak. Juga pertanian bagi Bali sangat strategis dalam mendukung pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali. Sebab pertanian itu adalah bagian penting dari budaya Bali. “Dan kita ketahui pariwisata Bali sangat bergantung pada budaya,” tegasnya. Untuk itu Viraguna berharap pemimpin Bali harua memiliki kepedulian yang tinggi dan terobosan-terobosan nyata untuk menjaga alam Bali termasuk pertaniannya. (bas)