Usai Tes Psikologis, Mantra-Kerta Hadiri Aksi Tolak Reklamasi

(Baliekbis.com), Keseriusan Paket Mantra-Kerta (IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta) dalam menolak reklamasi Teluk Benoa semakin nyata. Sebelumnya saat deklarasi, paket Mantra-Kerta turut dalam penandatanganan pakta integritas penolakan reklamasi Teluk Benoa.

Kini hal itu dilanjutkan dengan mesuaka (tatap muka) dengan Ketua Pasubayan Desa Pakraman/Adat Tolak Reklamasi, I Wayan Suarsa. Paket Mantra-Kerta yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) hadir dan menyerap langsung aspirasi masyarakat pada aksi Parade Budaya Bali Tolak Reklamasi (BTR) di depan Kantor Gubernur Bali, Sabtu (13/1) usai pelaksanaan Tes Psikologis di Kantor KPUD Bali bersama seluruh Paslon Pilkada Serentak 2018 di Bali. Rai Mantra yang hadir lebih dulu menggunakan sepeda motor dan disusul kehadiran Sudikerta. Keduanya tampak mengenakan pakaian adat Bali dengan baju putih yang selanjutnya memilih duduk di pelataran depan Lapangan Niti Mandala Renon untuk mendengarkan orasi dan aspirasi masyarakat yang tergabung dalam gerakan BTR.

Kepada media Rai Mantra mengatakan sikap penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa telah disampaikan sejak tahun 2013. Hal ini lantaran sesuai dengan study kelayakan yang dilaksanakan oleh Universitas Udayana dan didukung oleh Bhisama PHDI yang menyatakan menolak reklamasi Teluk Benoa. “Kita sudah menolak sejak 2013 lalu, itu berdasarkan kajian dan Bhisama PHDI, itu penting untuk ditaati oleh semua pihak di Bali,” ujarnya. Kehadirannya di aksi BTR ini kata Rai Mantra adalah inisiatifnya sendiri lantaran adanya undangan terbuka terkait aksi BTR ini.

Rai Mantra juga menegaskan bahwa Mantra-Kerta tidak memanfaatkan keadaan termasuk aksi BTR kali ini sebagai ajang untuk kampanye. “Ini jangan dikira memanfaatkan momentum aksi BTR. Jadi intinya karena ada undangan terbuka di media sosial ya saya berpartisipasi untuk mendengarkan dan menyerap apa saja yang disampaikan masyarakat BTR dan ini menjadi salah satu upaya serius untuk menolak reklamasi,” pungkasnya. Hal senada turut disampaikan Ketut Sudikerta, yang mengatakan partai pengusung Paslon Mantra-Kerta yakni KRB secara tegas telah mengikrarkan penolakan terhadap Reklamasi Teluk Benoa dalam bentuk pakta integritas.

“Kita (KRB) senafas dengan For Bali dan masyarakat lainnya yang tergabung dalam BTR, kemarin juga sudah ditandatangani pakta integritas penolakan reklamasi Teluk Benoa,” bebernya. Bahkan, saat ini Sudikerta telah menyusun draft usulan penolakan Reklamasi Teluk Benoa dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Bali kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar. Bahkan Sudikerta telah merancang investasi yang sebelumnya untuk Reklamasi Teluk Benoa ini dapat dialihkan untuk dimanfaatkan di Bali Utara. “Saya sudah membuat surat usulan kepada DPP Golkar untuk melakukan tindak lanjut pencabutan Perpres Reklamasi,” jelas Sudikerta.

Sudkierta juga menampik anggapan bahwa dirinya baru hadir pada aksi BTR saat menjelang Pilkada saja. Dalam kesempatan tersebut Sudikerta mengaku telah menerima beberapa kali masyarakat dari berbagai elemen masyarakat BTR. Pun demikian, pihaknya mengaku ada beberapa aksi yang belum sempat dihadiri lantaran ada tugas yang lain dan tidak bisa ditinggalkan. “Kami telah menerima beberapa kali, tapi pada saat aksi kebetulan saya ada tugas,” tandasnya. (trm)