Usai Resmikan Shortcut 3,4,5 dan 6, Koster Minta Lahan  7,8,9 dan 10 segera Dibebaskan

(Baliekbis.com),Setelah sukses menyelesaikan pembangunan shortcut titik 3,4,5 dan 6 yakni jalan baru batas Kota Singaraja-Mengwitani, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pada 2020 akan digarap proyek serupa di titik 1,2, 7,8,9 dan 10. Sedangkan titik 11 dan 12 ditarget pada 2021.

“Tahap selanjutnya perencanaan Detail Engineering Design (DED) dan pembebasan lahan untuk Pembangunan Jalan Baru Batas Kota Singaraja – Mengwitani Shortcut titik 1-2, 7-8 dan 9-10,” ujar Koster usai meresmikan shortcut titik 3,4,5 dan 6, Senin (30/12/2019).

Peresmian ditandai dengan pemukulan gong dihadiri Wagub Cok Ace, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Anggota DPRD Provinsi Bali dapil Buleleng Ketut Rochineng serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali I Nyoman Astawa Riadi.

Koster menambahkan untuk pengerjaan shortcut pada tahun 2020 itu sudah mendapat dukungan dari Menteri Perhubungan. Karena itu proyek ini harus berjalan sesuai rencana. “Saya dengar ada masalah terkait pembebasan lahan karena soal harga. Ini harus dikompromikan agar bisa selesai. Jangan sampai ribut dengan masyarakat,” tegas Koster.

Pembangunan Jalan Baru Batas Kota Singaraja – Mengwitani Shortcut titik 3-4 dan titik 5-6, sebelum diresmikan, diupacarai secara Hindu yakni upacara Mecaru Manca Kelud lan Melaspas dengan di-puput tiga sulinggih serta dibantu 20 pemangku.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengatakan dengan dibukanya jalan baru ini diharapkan menjadi jawaban atas kemacetan yang selalu terjadi di jalur Singaraja-Denpasar khususnya wilayah Puncak Wanagiri serta Candi Kuning, Bedugul.

Shortcut titik 5-6

“Saya minta proses pengerjaannya di percepat agar bisa segera digunakan oleh masyarakat mengingat pergantian Tahun Baru pasti akan ada peningkatan kendaraan yang melewati jalur ini. Sebenarnya jalan ini harus dilakukan uji kelayakan, tapi saya minta digunakan terlebih dahulu nanti setelah tahun baru lakukan uji kelayakan,” ungkap Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini.

Lebih lanjut, Gubernur Koster mengatakan dengan pembangunan infrastruktur ini dapat mengatasi ketimpangan pembangunan di Bali. Bahkan Gubernur Koster berharap pembangunan infrastruktur lainnya seperti pembangunan Jalan Lingkar Pulau Bali bisa segera terwujud. Secara khusus, ia meminta Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII Achmad Subki untuk segera membuatkan desainnya.

“Saya minta Pak Kepala Balai, tolong segera didesain Jalan Lingkar Pulau Bali terusan dari Jalan By Pass Ida Bagus Mantra sehingga seluruh Bali bisa terkoneksi antarkabupaten yang ada di Bali,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII Achmad Subki dalam laporannya menyampaikan secara teknis panjang pembangunan Shortcut titik 3 adalah 0.480 Km, titik 4 sepanjang 1.096 Km terdiri dari pembangunan jalan 0.611 Km dan pembangunan jembatan 485 meter. Sedangkan panjang pembangunan shortcut titik 5-6 adalah 1.950 Km terdiri dari pembangunan jalan 1.740 Km dan pembangunan jembatan 210 meter.
Dengan adanya total 10 shortcut ini diharapkan akan menghemat waktu tempuh dari Mengwitani menuju batas Kota Singaraja sebesar 1 jam 8 menit, dari semula 2 jam 36 menit menjadi 1 jam 28 menit. (bas)