Unud Kukuhkan Enam Guru Besar, Satu Berpulang

(Baliekbis.com), Mengawali tahun 2022, Universitas Udayana (Unud) mengukuhkan sebanyak lima Guru Besar Tetap baru.

Salah satu di antaranya adalah adik Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), yakni Prof Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati SE MM sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dengan dikukuhkannya lima Guru Besar Baru, total kini Unud memiliki 175 Guru Besar Tetap.

Pengukuhan Guru Besar Tetap berlangsung secara hybrid (kombinasi daring-luring) dari Gedung Auditorium Widya Sabha Kampus Jimbaran, Sabtu (29/1). Terlihat dihadiri pula oleh Wakil Gubernur Cok Ace. Dalam acara pengukuhan Guru Besar Tetap Unud ini seyogyanya mengukuhkan sebanyak enam orang Guru Besar. Namun salah satu di antaranya telah berpulang, yakni Prof. Dr. Ir. Sri Mulyani,MP dari Fakultas Teknologi Pertanian. Sehingga yang hadir langsung dalam pengukuhan sebanyak lima orang.

Adapun kelima Guru Besar yang dikukuhkan, yakni Prof. Dr. dr. I Dewa Made Sukrama,MSi.,SpMK (K) sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Mikrobiologi Klinik pada Fakultas Kedokteran, Prof. Dr. Ida Bagus Anom Purbawangsa, SE,MM sebagai Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Manajemen Keuangan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Dr. Tjokorda Gde Raka Sukawati,SE,MM yang notabene merupakan adik Wagub Cok Ace, dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Guru Besar keempat, yakni Prof. dr. I Made Ady Wirawan,S.Ked,MPH,PhD dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kedokteran, serta Prof. Dr. I Wayan Budiasa,SP, MP sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Ekonomi Pertanian pada Fakultas Pertanian Unud.

Dalam sambutannya, Rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara,MEng IPU menyampaikan dengan tambahan Guru Besar Tetap kali ini, total Unud telah memiliki 175 orang Guru Besar Tetap yang tersebar pada 11 Fakultas dari 13 Fakultas di lingkungan Unud.

“Jumlah Guru Besar 13 persen dari 1.360 dosen PNS di lingkungan Universitas Udayana. Rasionya sudah melampaui batas minimal yang harus dimiliki perguruan tinggi,” ujar Prof. Antara. Rektor asal Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini juga mengungkapkan, saat ini Lektor Kepala yang akan didorong ke Guru Besar jumlahnya sebanyak 418 orang.

Dengan demikian, ke depan jumlah Guru Besar di Unud akan terus bertambah. “Kami sudah memperbaiki manajemen pengusulan Guru Besar dan Tim Penilai Angka Kredit sehingga memudahkan pengusulan ke Guru Besar bisa memangkas waktu lebih cepat,” terang akademisi Fakultas Teknik Unud ini.

Selain itu, kata Prof. Antara, tahun ini Unud membentuk Forum Guru Besar yang beranggotakan seluruh Guru Besar di lingkungan Universitas Udayana, dengan harapan akan memberikan manfaat dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Dengan dibangunnya Forum Guru Besar ini harapannya segera bisa berkolaborasi, berkontribusi dan berkoordinasi dengan pihak Rektorat. “Sehingga apa yang menjadi tujuan bersama dapat dilakukan. Forum ini juga diharapkan dapat memberikan masukan-masukan kepada pimpinan universitas terkait hal akademik maupun non akademik untuk memajukan Universitas Udayana,” kata akademisi yang menempuh pendidikan S1 di ITS Surabaya (1990), S2 Nagaoka University of Technology, Jepang (2001), dan S3 Nagaoka University of Technology, Jepang (2004) ini.

Dengan status Guru Besar, Prof. Antara berharap Guru Besar yang telah dikukuhkan mampu mengemban tugas dengan sebaik-baiknya, menjadi teladan, mampu mengayomi serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang timbul di masyarakat melalui keilmuan yang dimiliki untuk memajukan bangsa dan negara ini.

Guru Besar yang baru juga diharapkan dapat memberikan motivasi kepada para junior maupun rekan sejawat untuk meraih gelar tertinggi ini dalam upaya meningkatkan jumlah SDM Unggul di Unud. Sehingga mampu bersaing tidak hanya di kancah nasional tetapi juga di tingkat internasional.

Di sisi lain, Prof. Antara mengingatkan akan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat saat ini. Sehingga mengharuskan kita untuk siap menghadapi perubahan dunia terutama dalam bidang pendidikan. Salah satu bentuk perubahan tersebut, yaitu Society 5.0.

“Pendidikan memiliki peran yang penting dalam perkembangan era Society 5.0 yaitu untuk memajukan kualitas SDM yang berkecakapan, mampu berpikir kritis, bernalar, kreatif, inovatif, kolaboratif, dan memiliki kemampuan problem solving. Karena itu, langkah Universitas Udayana dalam meningkatkan kualitas SDM untuk mendukung Era Society 5.0 dengan mendorong dan terus memotivasi seluruh dosen yang telah memenuhi syarat menjadi Guru Besar,” pungkas Prof Antara.

sumber: www.unud.ac.id