UNBK SMK Serentak 2-5 April

(Baliekbis.com), Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk SMK mulai dilaksanakan serentak dari tanggal  2- 5 April 2018. Sementara untuk di SMKN 5 Denpasar ada 515 siswa dari lima program keahlian mengikuti UNBK dengan tertib. Kepala SMKN 5 Denpasar, I Made Buda Astika mengakui bahwa pihaknya tidak mengalami kendala baik dari fasilitas, server, listrik, bahkan jaringan internet.

“Kami juga menambah komputer dari pihak lain (menyewa) seperti tahun lalu sebanyak 50 unit. Kami baru ada komputer 125 unit ditambah masing-masing ruangan terdapat komputer cadangan tiga sampai lima unit,”ujar  Buda Astika, Senin (2/4). Dikatakan, untuk mengantisipasi gangguan server, pihaknya sudah memasang server cadangan tiga unit di lima ruang ujian. Begitu juga menyiapkan daya listrik tambahan, termasuk mematikan semua perabotan atau peralatan praktik yang membutuhkan daya listrik tinggi. Sementara itu, pelaksanaan UNBK di Badung juga berlangsung tanpa kendala. Hal itu disampaikan Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Kabupaten Badung, Ni Putu Yuli Ayu Hariastuti saat dikomfirmasi.

Pihak UPT Disdik Bali di Badung pun sudah melakukan monitoring ke sejumlah SMK yang mengikuti UNBK. “Saya sudah pastikan dengan turun ke lapangan. Hasilnya tidak ada laporan terkait gangguan teknis dan nonteknis pelaksanaan UNBK,” katanya. Di lain pihak, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bali Tjok Agung Istri (TIA) Kusuma Wardhani menjelaskan UNBK atau UNKP di seluruh kabupaten/kota di Bali berlangsung lancar. Sementara kami sendiri di Disdik Provinsi Bali masih menunggu laporan terkait ada atau tidaknya peserta yang tidak mengikuti UNBK.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bali, sebanyak 30.283 siswa SMK di Bali mengikuti UNBK. “Dari data tersebut, telah dirinci sebanyak 165 SMK negeri maupun swasta melaksanakan UNBK, dan empat SMK melaksanakan UNKP,”terangnya. Lanjutnya, empat SMK yang melaksanakan UNKP merupakan sekolah di Kabupaten Karangasem. Sekolah tersebut meliputi SMKN 1 Kubu, SMKN 1 Amlapura, SMKN 1 Bebandem, dan SMK Nusa Dua Toya Anyar.

TIA Kusuma Wardhani juga menjelaskan empat sekolah itu tidak dapat melaksanakan UNBK dikarenakan memiliki jumlah peserta cukup banyak. Banyaknya peserta justru berbanding terbalik dengan ketersediaan sarana. “Sesuai aturan dari Kemendikbud, sekolah yang memiliki peserta yang banyak tidak dapat menitipkan siswa ke lebih dari satu sekolah, sehingga UNBK tidak bisa dilaksanakan,”jelasnya.

Kemudian, alasan lainnya di Karangasem tidak melaksanakan UNBK karena memang dari awal proses pendataan yang langsung dipantau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI meminta izin tidak melaksanakan UNBK akibat pertimbangan erupsi Gunung Agung. Karena pada saat itu pihak Kemendikbud ingin memastikan pengadaan soal bagi daerah-daerah yang tidak melaksanakan UNBK. ”Sementara Pemerintah Pusat juga harus melakukan tender untuk melakukan distribusi soal ke masing-masing daerah,”imbuhnya. Ditambahkan, Karangasem mempertimbangkan risiko-risiko yang akan dihadapi akibat kondisi Gunung Agung jika tetap menggelar UNBK. Pertimbangan pada saat itu adalah status Gunung Agung sedang berada pada level awas. Terkait mata pelajaran yang diujikan di UNBK adalah Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. (sus)