ULM Banjarmasin Kunjungi  SMKN 5 Denpasar

(Baliekbis.com), SMKN 5 Denpasar mendapat kunjungan dari Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik) FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin. Kunjungan tersebut merupakan studi banding mahasiswa untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) melibatkan 52 mahasiswa semester VI dengan didampingi enam orang dosen.

Ketua Program Sendratasik FKIP ULM Banjarmasin, Edlin mengatakan Bali sebagai daerah yang kental tradisi tentu membuat berbagai Perguruan Tinggi tertarik melakukan KKL. Apalagi Bali merupakan salah satu obyek kajian budaya, seni, dan agama. “Bahkan setelah melihat adanya persamaan budaya antara Banjarmasin dengan Bali, kampus kami ingin sekali melakukan kolaborasi budaya seperti mengadakan parade kesenian,”ujarnya, Rabu (11/4).

Menurutnya, studi banding kali ini merupakan kali pertama bagi kampus kami. Selain itu, tujuan utama kami selain bisa mengenal budaya Bali juga ingin belajar proses sistem pengelolaan administrasi pendidikan seni yang ada di SMKN 5 Denpasar. “Karena lulusan di kampus kami, mahasiswa nantinya akan menjadi guru. “Sangat perlu sekali bagi calon guru seni untuk tahu pengelolaan kelas, proses pembelajaran, praktik, dan suasana belajar yang baik dan bagus itu seperti apa. Nah, kami pilih SMKN 5 Denpasar karena kami yakin pembelajaran seni di sini sangat baik,”ucapnya.

Dijelaskan, SMK seni di Banjarmasin rata-rata belum membuka jurusan seni tari. “Karena di SMK seni Banjarmasin hanya membuka jurusan seni musik. Itu sebabnya kami belajar agar tahu bagaimana pengelolaan jurusan seni tari di SMKN 5 Denpasar. Mahasiswa juga jadi paham ketika jadi guru, apa yang akan diberikan materinya. Dengan demikian, kunjungan ini bisa jadi pengembangkan pendidikan seni di Banjarmasin menjadi lebih kompleks. “Selain itu, pengalaman yang didapat di Bali sangat dibutuhkan bagi mahasiswa menjelang penelitian dan penyusunan tugas akhir,”jelasnya.

Sementara, Kepala SMKN 5 Denpasar, I Made Buda Astika mengaku bersyukur dengan kunjungan mahasiswa Pendidikan Sendratasik ULM ke Bali. Kunjungan mahasiswa belajar budaya Bali dan kesenian Bali merupakan momen tepat untuk bisa meluruskan persoalan tari Joged yang sempat mendapat kecaman di berbagai daerah. Seperti diketahui, video joged porno marak tersebar di dunia maya. Hal itu membuat masyarakat menyematkan salah satu warisan budaya oleh UNESCO itu sebagai tarian seronok. “Kami tidak ingin pandangan negatif masyarakat luar tentang Joged berkelanjutan,”imbuhnya.

Buda Astika juga berharap potensi yang dimiliki Bali bisa ditiru dan diikuti untuk dikembangkan di Banjarmasin. “Kami juga berencana membuat program, melakukan kunjungan ke luar agar ada timbal balik, sehingga kolaborasi dalam mengembangkan seni itu dapat terwujud nantinya,”harapnya. (sus)