UGM Juara 3 MTQ Mahasiswa Nasional 2019

(Baliekbis.com), UGM berhasil meriah juara 3 umum dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVI Tahun 2019 yang berlangsung pada 4 Agustus 2019 di Universitas Syiah Kuala. “Kafilah UGM menduduki peringkat 3 nasional dalam MTQMN kali ini. Capaian ini meningkat dari kompetisi 2017 dimana UGM berada di posisi ke-10,” ungkap Kasubdit Kreativitas Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UGM, Suherman, Ph.D., Selasa (13/8) di Kampus UGM.

MTQMN 2019 diikuti sebanyak 2.500 peserta dari 197 kafilah (delegasi) dari berabagai perguruan tinggi di 34 provinsi Indonesia. Mengangkat tema  “Membentuk Generasi Quran Menuju Indonesia Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”. Berikut perolehan juara oleh Kafilah UGM dalam MTQMN XVI Tahun 2019.

Suherman mengatakan dalam MTQMN tahn ini UGM sukses menjadi juara 3 umum dengan meraih 2 medali emas, 2 perak, 1 perungu, 2 juara harapan ke-2. Selain itu juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai best speaker puteri Debat Ilmiah Arab dan best speaker  puteri Debat Bahasa Inggris.

Medali emas dipersembahkan oleh Yegti Prasetyaning Budi (Fakultas Kedokteran Gigi) & Nida Karimah (Fakultas Isipol) dari debat ilmiah kandungan Qur’an bahasa Inggris. Lalu, Dewi Setianingsih (Fakultas Geografi) dari kategori Khaththil kontemporer puteri. Selanjutnya medali perak diraih Rafika Fidlaty Zulfa (Fakultas Ilmu Budaya) & Annisa Nurul Azizah (Fakultas Ilmu Budaya) dari debat ilmiah kandungan Qur’an bahasa Arab. Medali perak lainnya diraih Rozanah (Fakultas Teknik) dari Hifzhil Qur’an 20 Juz Puteri.

Berikutnya, medali perunggu dipersembahkan M. Hanif Muallif (FMIPA) dan Yunus Bayu Aji (FMIPA) dari lomba desain aplikasi Qur’an. Kemudian juara harapan 2 diperoleh Bachtiar Muhammad Arif (Fakultas Teknik) dari Khaththil kontemporer putera dan Ahmad Arif Fikri (Fakultas Teknik), Farhan Anshary (Fakultas Teknik), Teguh Iman Perdana (FMIPA) dari kategori Fahmil Quran. Sementara best speaker debat ilmiah kandungan Quran bahasa Inggris dan bahasa Arab diraih Yegti Prasetyaning Budi (Fakultas Kedokteran Gigi) dan Rafika Fidlaty Zulfa (Fakultas Ilmu Budaya). (ika)