Turis Prancis Raksasa dan Barong Ket Berjumpa di PKB ke-39

(Baliekbis.com), Untuk kedua kalinya Les Grandes Personnes, kelompok boneka raksasa dari Prancis menghibur publik Bali di perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB). Tahun lalu, kelompok seniman  boneka yang terbentuk tahun 1998 ini turut dalam pawai pembukaan yang dihadiri presiden Joko Widodo dan menampilkan pertunjukan parade boneka di Taman Budaya Art Center. Sementara pada pegelaran tahun ini kehadiran mereka lebih istimewa karena berkolaborasi dengan Komunitas Budaya Yasa Putra Sedana, kelompok seniman tradisi dari Payangan, Gianyar. Pertunjukan kolaborasi bertajuk « es Touristes » ini ditampilkan di Kalangan Madya Mandala, Taman Budaya Art Center pada hari Kamis, 6 Juli 2017 pukul 19.30 Wita.

Penonton yang sebelumnya berhamburan di halaman Ardha Chandra segera merapat dan duduk rapi di depan panggung Madya Mandala ketika MC mengumumkan bahwa sebentar lagi pertunjukan kolaborasi Prancis-Indonesia akan segera dimulai. Setelah dibuka dengan tabuh pategak berjudul ‘dongkrak’ aransemen Dewa Putra Diasa (Yasa Putra Sedana), 3 buah boneka raksasa, yang berperan sebagai turis Prancis yang tengah berlibur langsung memasuki panggung sambil membawa peta Pulau Bali. Sambutan meriah ditunjukkan penonton yang memenuhi tempat hingga berdiri di pinggiran panggung. Topeng Mujuh memasuki panggung dan membantu 3 turis Prancis raksasa berkeliling dan berfoto-foto. Penampilan yang menghibur dan selaras dengan gamelan tak pelak membuat penonton tertawa.

Tak berapa lama, Barong Ket masuk ke panggung dan menari dengan aura magisnya. Membuat 3 turis Prancis raksasa terpana. Tak hanya itu, kehadiran barong kemudian disusul oleh 2 ekor monyet yang turun melompat dari tangga yang menghubungkan arena pertunjukan dengan Gedung Ksiraarnawa. Beberapa anak kecil yang menonton berteriak riang, sementara yang lainnya berjalan mundur ketakutan. Kehadiran 2 monyet disusul oleh Rangda. Pertarungan antara Barong dan Rangdapun tak dapat dicegah. Panggung porak poranda, berantakan oleh pertarungan Barong-Ranga, serta 3 turis Prancis raksasa, 2 ekor monyet, dan topeng mujuh yang ikut panik. Tiba-tiba tanpa antisipasi dari penonton, para penampil di panggung turun ke arena penonton, membuat suasana di bawah panggung menjadi gaduh namun dibarengi dengan kegembiraan di waktu yang bersamaan. Pertunjukan 40 menit itupun usai. Penonton kembali mendekati panggung dan berebut untuk foto bersama dengan para turis Prancis raksasa.

Dalam pertunjukan “Les Touristes”, Yasa Putra Sedana mengirimkan 35 orang senimannya, termasuk penabuh gamelan dan penari untuk menghibur publik Bali. Penampilan kolaborasi ini terbilang unik karena biasanya seniman-seniman yang tampil di PKB adalah seniman Bali yang menampilkan seni tradisi. Kehadiran seniman-seniman asing pun menjadi bagian yang istimewa dalam perhelatan tahun ini. Penampilan Les Grandes Personnes dan Yasa Putra Sedana, bukan hanya sekadar kolaborasi 2 negara, namun juga kolaborasi seni tradisi dan seni modern yang selama ini dianggap bertentangan. Nyatanya, di panggung Madya Mandala Art Center, keduanya dapat dipadukan dan tak henti menghibur penonton dari awal hingga pertunjukan usai. Setelah memeriahkan PKB di Bali, Les Grandes Personnes juga akan tampil di Jakarta pada tanggal 9 Juli 2017 di Car Free Day kawasan MH Thamrin dan 13 Juli di Kawasan Kota Tua. Setelah itu Les Grandes Personnes akan mengakhiri turnya di kota Surabaya pada tanggal 16 Juli 2017. (bas/ist)