Tunggu Putusan MP, Sugawa Korry: Ajak Kader Tetap Solid Membangun Kebesaran Partai

(Baliekbis.com),Sebagai partai terbuka yang konsisten mengusung demokrasi, Golkar selalu siap menerima siapa pun untuk bergabung dan mengembalikan kejayaan yang pernah dicapai.

“Kalau yang bukan kader saja kita ajak gabung. Apalagi kader, pasti kita terima dengan baik,” ujar Sekretaris Partai Golkar Bali Dr. I Nyoman Sugawa Korry,S.E., M.M.Ak.CA dalam penjelasan kepada media, Rabu (25/9/2019) di Denpasar terkait Penegakan Disiplin  Organisasi Partai Golkar.

Sugawa Korry menjelaskan hal tersebut juga terkait adanya penetapan plt. kepengurusan di sejumlah DPD Kabupaten belum lama ini. DPD Tk. I menetapkan  Pelaksana tugas (plt) di enam kabupaten yakni Buleleng, Bangli, Karangasem, Badung, Tabanan dan Jembrana sebagai upaya penegakan disiplin partai yang kemudian berbuntut dengan adanya gugatan kader yang kini tengah disidangkan di Mahkamah Partai (MP).

Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini menambahkan dalam sidang MP sudah beberapa saksi dimintai keterangannya. “Prinsipnya kita berharap semua pihak nantinya menghormati dan patuh dengan apa yang diputuskan,” ujar politisi asal Banyuatis Sungaraja ini.

Ia juga menegaskan meski ada sejumlah kader diganti dengan penunjukan plt, bukan berarti yang bersangkutan dilepas dari partai. Sebagai kader, Sugawa yakin, mereka tetap di partai. “Saya yakin kalau sudah kuning (Golkar), pasti tetap di kuning,” tegasnya. Apalagi, partai tetap membuka pintu selebar-lebarnya. Bahkan partai telah menawarkan kader bersangkutan untuk maju sesuai minatnya. “Kita tawarkan dan siap mendukung yang mau nyaleg atau nyalon di eksekutif. Hubungan kita secara personal juga tetap berjalan dengan baik,” ujar Sugawa saat ditanya kelanjutan ‘nasib’ kader yang dicopot dari jabatannya.

Diakui langkah tegas mengganti kader yang dianggap bermasalah memang harus dilakukan dalam rangka menegakkan aturan, memulihkan sekaligus mengembangkan partai. Namun bukan berarti, peluang yang bersangkutan habis. Sebab partai selalu terbuka dan siap untuk bersama-sama membangun. “Siapa pun kader yang melanggar akan kena sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya. Sugawa pun sekilas membeber pelanggaran yang dilakukan sehingga kader tersebut terpaksa diganti.

Namun Sugawa kembali mengingatkan kalau apa yang dilakukan itu belum final karena masih dalam proses di MP. “Kita tunggu saja apa hasilnya. Jadi sebaiknya semua menahan diri untuk tidak berspekulasi yang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya saat ditanya wartawan.

Sebagaimana diketahui belum lama ini DPD Golkar Provinsi Bali melakukan pergantian enam ketua DPD yang ada di kabupaten. Mereka diganti karena ada yang mengundurkan diri, sulit diajak berkomunikasi serta melakukan pelanggaran.

“Pergantian ini menindaklanjuti Keputusan DPP Partai Golkar Nomor Kep-374/ DPP Golkar/V/2019 tentang Pengesahan Perubahan Komposisi dan Personalia DPD Partai Golkar Provinsi Bali, tertanggal 23 Mei 2019,” ujar Plt. Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer di sela-sela rapat pleno di Kantor DPD I Partai Golkar, Jalan Surapati Denpasar belum lama ini.

Rapat pleno tersebut juga menyepakati pergantian enam ketua DPD II dengan penunjukan Plt.
Keenam Ketua DPD II Partai Golkar yang digusur yakni Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Partai Golkar Jembrana Wayan Suardika, Ketua DPD II Partai Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Partai Golkar Karangasem I Made Sukarena, Ketua DPD II Partai Golkar Tabanan Ketut Arya Budi Giri, dan Plt Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Buleleng Made Adhi Jaya.

Sebagai penggantinya ditunjuk I Gusti Made Winuntara sebagai Plt. Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bangli, Made Suardana (Plt Ketua DPD II Partai Golkar Jembrana), Wayan Suyasa (Plt Ketua DPD II Partai Golkar Badung), IGN Setiawan (Plt Ketua DPD II Partai Golkar Karangasem), Nyoman Wirya (Plt Ketua DPD II Partai Golkar Tabanan) dan IGK Kresna Budi sebagai Plt Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Buleleng.

“Jadi ada yang kita tunjuk Plt Ketua karena ketuanya mengundurkan diri, ada yang karena memang sulit diajak komunikasi, dan ada pula yang kita tunjuk Plt karena terjadi pelanggaran serta adanya usulan dari bawah dalam hal ini PK (Pengurus Kecamatan),” tegas Demer, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI yang kini lolos untuk keempat kalinya ke Senayan.

Sebagaimana diketahui, dalam Pileg 2019 lalu, peraihan suara Golkar Bali meningkat signifikan sekitar 60 ribu dibandingkan periode 2014. Golkar Bali juga mempertahankan dua wakilnya di DPR RI yang keduanya incumbent yakni Gde Sumarjaya Linggih dan AAB Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi). Meski ada kenaikan suara partai, Demer merasa hal itu belum optimal. Karena itu berbagai upaya dan pembenahan akan dilakukan sehingga ke depan, suara Golkar bisa lebih meningkat lagi. (bas)