Tumpek Kandang dan “Melaspas Bali Myna Aviary” di Bali Safari & Marine Park

(Baliekbis.com), Bali Safari & Marine Park, Sabtu (24/6/2017)  mengadakan upacara Tumpek Kandang yang kali ini bersamaan dengan melaspas (penyucian tempat baru) “Bali Myna Aviary” sebagai bentuk syukur kepada Sang Pencipta. Upacara melaspas diadakan untuk menyucikan area exhibit baru yang akan segera beroperasi dalam waktu dekat ini yaitu Bali Myna Aviary. Bertempat di depan patung Ganesha, upacara yang dipimpin oleh pemangku dari desa adat sekitar ini dihadiri oleh gabungan karyawan Bali Safari dari berbagai divisi dan juga aneka satwa. Beberapa satwa yang ikut serta di antaranya ialah gajah Sumatera, sepasang burung macau, orangutan, binturong, kuda poni dan ular.

I Ketut Suardana.

Operational Manager Bali Safari & Marine Park I Ketut Suardana di sela-sela acara tersebut mengatakan Bali Myna Aviary dibuat dengan tujuan untuk mengenalkan berbagai spesies burung asli Bali, terutama Jalak Bali yang sempat mengalami masa kritis pada tahun 2004 dengan jumlah hanya 4 ekor tersisa di alam liar. Langkah ini merupakan komitmennya sebagai tempat konservasi dan edukasi nomor satu di Indonesia. Bali Safari & Marine Park selalu berupaya melakukan berbagai pengembangan demi menjalankan misinya dalam mengedukasi pengunjung melalui sarana rekreasi. “Saat ini kita telah mengembangkan Jalak Bali seluruhnya mencapai 40 ekor. Kita  juga bekerja sama dengan TNBB agar satwa langka tersebut terus bisa berkembang dengan baik,” ujar Suardana. Saat ini Bali Safari & Marine Park mengoleksi sekitar seribu satawa dari 70 species.

 

Terkait pelaksanaan upacara Tumpek Kandang yang rutin dilaksanakan setiap enam bulan sekali ini dikatakan sebagai upaya mengaplikasikan Tri Hita Karana yakni hubungan manusia dengan lingkungan dan hewan agar tetap dapat hidup sehat. Kegiatan ini banyak menyedot perhatian pengunjung yang sebagian besar merupakan wisatawan asing. Ketut Suardana menambahkan dalam ajaran agama Hindu, keharmonisan hidup dengan semua makhluk dan alam semesta senantiasa diamanatkan. Manusia hendaknya selaras dan hidup harmonis dengan alam, termasuk tumbuh-tumbuhan dan satwa. Bali Safari and Marine Park sebagai badan konservasi dan edukasi mendukung penuh hal ini. “Melalui upacara ini kami memanjatkan puji dan syukur kepada Sang Pencipta untuk keselamatan dan kesejahteraan satwa kami,” tambahnya. Upacara Tumpek Kandang adalah upacara dalam rangka memuja keagungan Ida Sang Hyang Widhi, Sang Hyang Siwa Pasupati yang disebut Rare Angon, penggembala makhluk dengan cara melakukan pemeliharaan sebaik-baiknya atas ciptaan-Nya yang berupa hewan ternak atau peliharaan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Sabtu Kliwon Wuku Uye. (bas)