Tujuh UKM Denpasar Raup Penjualan Rp 413 Juta di Inacraft

(Baliekbis.com), Dinas Koperasi UMKM Kota Denpasar mengutus tujuh UKM (Usaha Kecil Menengah) mengikuti pameran Inacraft di JCC (Jakarta Covention Centre) terbesar di Indonesia dari tanggal 25-29 April 2018 mampu meraup penjualan sebesar Rp 413.760.000. Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena, didampingi Kabid UMKM, Ngakan Putu Widnyana, Minggu (6/5) mengatakan, Inacraft ini merupakan pemeran terbesar di Indonesia karena dalam pameran tersebut banyak terlibat UKM-UKM dari seluruh
penjuru Tanah Air yang menjual produk khas masing-masing daerahnya.

Karena itu, pameran tersebut menjadi ajang promosi paling bagus di Indonesia, bahkan sampai tingkat ASEAN. Pameran Inacfart ini selain dikunjungi oleh orang-orang Indonesia, dan juga wisatawan dari Negara ASEAN maupun Asia yang datang menyaksikan. “Pameran ini levelnya sudah
paling tinggi di Indonesia, karena keterlibatan UKM dalam pameran tersebut cukup banyak,’’ kata Erwin Suryadarma. Erwin Suryadarma menjelaskan, ketujuh UKM Kota Denpasar yang mengikuti
pameran Inacraft di JCC adalah Novi Boutiqui memamerkan kain endek dengan omset Rp 38 juta.

Disusul Mudita Silver omsetnya Rp 19 juta,
Sudana Silver omset Rp 26,8 juta memamerkan perhiasan dari perak, Dsandek memperkenalkan produk sandal kulit hasil penjualan Rp 20 juta
lebih, Agung Bali Collection memamerkan kain endek bercorak prada meraup omset terbesar Rp 256 juta. Sedangkan Anyar Kebaya omsetnya Rp
25,5 juta dan Puri Suar memamerkan sekaligus menjual berbagi pakaian terbuat dari kain endek meraih penjualan Rp 27,8 juta.

Keterlibatan UKM di pemeran Inacraft cukup banyak sehingga menjadi kesempatan emas
bagi UKM-UKM Kota Denpasar untuk ikut mempromosikan produknya pada pameran tersebut. Buyer (pembeli) datang bukan hanya dari Indonesia, melainkan banyak juga datang dari luar negeri menyaksikan pameran. ”Ini merupakan event tahunan yang sudah terjadwal sehingga pengunjung dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Filipina datang menyaksikan pameran Inacraft,’’ ucap Erwin Suryadarma.

Lebih lanjut Erwin Suryadarma mengemukakan, ketujuh UKM yang mengikuti pameran Inacraft di JCC tersebut guna mempromosikan dan
memperkenalkan produk yang dihasilkannya. Sebab, tujuh UKM yang ikut serta dalam pameran Inacraf digabung dan difasilitasi oleh Diskop UMKM Denpasar, Dekrasnada Kota Denpasar dan Disperindag Kota Denpasar.
Namun, UKM yang sudah mandiri di luar yang difasilitasi Dekrasnada cukup banyak juga ikut pameran. UKM yang mandiri keikutsertaannya di
pameran Inacraft dengan biaya sendiri. Sedangkan tujuh UKM yang difasilitasi Diskop UMKM bersama Dekrasnada Kota Denpasar sama sekali
belum pernah mengikuti pameran Inacraft setingkat JCC. ”UKM yang sudah pernah ikut pameran di JCC dan bagus kita dorong mandiri pameran di luar daerah,’’ ujar mantan Kadisosnaker Kota Denpasar ini.

UKM yang sudah pernah ikut pameran Inacraft tahun 2016, harap Erwin Suryadarma, bisa mandiri dan potensi pasar di pameran tersebut sangat
luar biasa. Kalau disuruh pameran secara mandiri pasti mau, karena mereka sudah tahu potensi pasar yang ada di sana tinggi dan cukup
bagus. “Pembeli di pameran Incafraft cukup tinggi. Mudah-mudahan tahun depan kita akan terus mengikuti dan mendorong UKM-UKM yang belum
pernah mengikuti pameran Inacraft itu bisa ikut mempromosikan produk kerajinannya,’’ harap Erwin. (win)