Trisno Nugroho: Penggunaan QRIS di Bali Meningkat 253 Persen

(Baliekbis.com),Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan penggunaan QRIS di Bali sampai akhir Mei 2020 telah mencapai 89.950 merchant atau meningkat sebesar 253% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2019 yang tercatat sebanyak 25.483 merchant.

Peningkatan ini di atas rata-rata nasional sebesar 99%. Selain itu, selama pendemi Covid-19, yaitu sejak 6 Maret hingga 29 Mei, penambahan jumlah merchant QRIS di Bali tercatat 24.002 merchant atau 26,7% dari total merchant yang ada.

“Kami yakin merchant yang akan bergabung akan terus meningkat dan siap untuk bertrasnformasi secara digital. Kami mengharapkan masyarakat semakin siap untuk bertransformasi dengan ikut serta menggunakan pembayaran digital seperti QRIS,” ujar Trisno, Selasa (9/6/2020) pada acara Denpasar Innovation Day 2020 yang
mengambil tema “Innovation for Sustainable Development Goals in Industry 4.0 Era”. Sampai dengan akhir Mei 2020, telah disetujui 36 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang dapat melaksanakan kegiatan pemrosesan transaksi QRIS.

Dikatakan Trisno, event dengan tema yang selain bersifat looking forward tetapi juga strategis dalam mempersiapkan tatanan kehidupan baru menghadapi pandemi Covid-19 dan menyongsong Industry 4.0 yang semuanya memerlukan gebrakan inovasi-inovasi baru khususnya dalam penggunaan teknologi digital.

Secara khusus Bank Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar karena telah diberikan kesempatan untuk turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam penyelenggaraan Denpasar Innovation Day 2020 khususnya dalam memasifkan pemahaman serta penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) melalui lomba video.

QRIS sendiri adalah standarisasi QR Code Pembayaran yang merupakan inovasi kebijakan dalam sistem pembayaran berbasis digital menggunakan smartphone yang bersifat contactless. Adapun kebijakan ini salah satunya didorong oleh tingginya penetrasi penggunaan smartphone di Indonesia yang berdasarkan data dari We Are Social (2020) sudah mencapai 124% dari total populasi atau dalam kata lain bahkan terdapat orang Indonesia yang memiliki lebih dari satu smartphone.

Selain itu, digitalisasi transaksi yang bersifat contactless ini ke depannya akan menjadi sebuah keharusan dan menjadi salah satu unsur yang penting dalam tata kehidupan baru (new normal) di mana faktor cleanliness, health dan safety menjadi suatu pertimbangan utama. (bas)