Trisno Nugroho: Optimis Triwulan III Ekonomi Bali Bangkit

(Baliekbis.com),Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho mengaku optimis dengan kerja sama di semua sektor sosial dan ekonomi, maka sebagaimana harapan Presiden Jokowi, pada triwulan III ini, ekonomi Bali akan mulai bangkit bembali. Demikian dikatakan Trisno saat peresmian Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru dan Digitalisasi Desa Wisata Blimbing Sari Berbasis QRIS, Rabu (22/7/2020) di Jembrana.

Peresmian juga dihadiri Wakil Gubernur Cok Ace, Bupati Jembrana serta Komisi XI DPR RI IGA Rai Wirajaya. Dikatakan Trisno, kegiatan peresmian ini merupakan agenda ketiga dari rangkaian kegiatan “Road To Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru Di Provinsi Bali” yang telah dilaksanakan sejak tanggal 9 Juli 2020. Sampai saat ini sudah 7 Kabupaten/Kota yang telah dilakukan kunjungan, yaitu Denpasar, Karangasem, Singaraja, Tabanan, Badung, Klungkung, dan Gianyar.

“Dengan demikian Jembrana menjadi kota kabupaten ke-8 dan tinggal 1 lagi kabupaten di Bali yang belum dikunjungi, yaitu Kabupaten Bangli,” ujarnya. Dikatakan Trisno, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak pertumbuhan ekonomi Bali yang mengalami kontraksi karena wisatawan mengalami penurunan sangat tajam. Oleh karena itu Bank Indonesia sangat mendukung implementasi penerapan tatanan kehidupan era baru ini.

Karena melalui penerapan tatanan kehidupan era baru ini diharapkan secara perlahan ekonomi Bali kembali bangkit.
Penerapan tatanan kehidupan era baru tidak hanya mengedepankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS.

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor dengan skala usaha mikro hingga besar. Selain itu, QRIS sebagai instrumen pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam tatanan kehidupan era baru karena mendukung faktor clean, health dan safety yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.

Di sisi lain, Trisno mengaku gembira karena Desa Wisata Blimbing Sari yang terletak diujung barat Pulau Bali ternyata telah menunjukkan respons positif terhadap Pandemi Covid-19. Tidak hanya kesiapannya dalam penyediaan protokol kesehatan tetapi juga telah mempersiapkan cara bertransaksi secara digital yaitu menggunakan QRIS, mulai dari BUMDes, home stay, waterboom, panti asuhan sampai dengan donasi untuk persembahan di gereja tertua di Bali.

“Saya berharap penggunaan QRIS ke depan semakin dapat dioptimalkan dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat desa wisata Blimbing Sari.
Saya memberikan apresiasi kepada perbankan di Bali yang telah berupaya mendukung perluasan penggunaan QRIS di seluruh Bali,” jelasnya.

Hal ini terbukti jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 10 Juli 2020, telah mencapai 105.580 atau meningkat sebesar 314% dibandingkan dengan awal tahun 2020 yang tercatat sebesar 25.483 merchant. Dari angka tersebut, sebaran di Kabupaten Jembrana masih di kisaran 1,2% atau sebanyak 1.233 merchant.

Pihaknya yakin setelah implementasi digitalisasi di desa wisata Blimbing Sari, akan semakin mendorong percepatan dan perluasan implementasi penggunaan QRIS di Bali dan khususnya di Kabupaten Jembrana.

Trisno menambahkan kunci keberhasilan penerapan tatanan kehidupan era baru ini adalah adanya kerja sama dari semua pihak mulai dari pemerintah, perbankan, pelaku usaha dan masyarakat.

“Hari ini kita melihat hasil kerja sama tersebut. Bank Indonesia bekerja sama dengan pemerintah provinsi, pemerintah daerah, pengelola desa, BPD Bali dan Badan Musyawarah Perbankan Bali, Desa Wisata Blimbing Sari tidak hanya siap menerapkan tatanan kehidupan era baru tetapi juga telah siap menjadi Desa Wisata Berbasis Digital,” ujarnya. (ist)