Trisno Nugroho: Optimis Perekonomian Triwulan III dan IV 2020 Membaik

(Baliekbis.com),Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho memaparkan perkembangan ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini mulai berangsur membaik.

Indikasi itu secara global terlihat dari kegiatan ekonomi di AS dan Tiongkok yang mulai meningkat. Secara nasional, di Tanah Air perekonomian juga mulai bergerak membaik meski masih landai.

“Jadi kami optimis di semester III dan IV tahun 2020 ini hingga awal 2021 bisa terus membaik,” ujar Trisno Nugroho saat acara Obrolan Santai BI Bareng Media (OSBIM) di Sanur, Senin (21/9).

Dipaparkan secara global pandemi mulai melandai. Kasus yang sembuh semakin banyak dan yang meninggal menurun. Hal ini juga dibarengi dengan aktivitas ekonomi global yang semakin meningkat seperti yang terjadi di Amerika dan Tiongkok.

Di Indonesia kondisinya juga mulai membaik meski melandai. “Jadi ekonomi sudah meningkat meski secara terbatas,” tambah Trisno.

Optimisme ekonomi semakin bertumbuh antara lain terlihat dari indikator kinerja ekspor yang naik dan impor yang juga meningkat. “Kalau impor naik berarti ada pergerakan ekonomi yang meningkat,” jelasnya.

Di Bali sendiri tambah Trisno, kegiatan ekonomi juga semakin bergulir. Seperti konsumsi rumah tangga. Serapan pendapatan dan belanja APBD juga cukup tinggi di tiap kabupaten/kota yang berada di atas nasional, kecuali Badung.

Kucuran kredit juga cukup besar. Dengan melihat pergerakan ekonomi yang semakin membaik, Trisno berharap di triwulan III dan IV tahun ini bisa lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya.

Sebagaimana diketahui triwulan I pertumbuhan ekonomi Bali sempat minus 1,14 persen dan triwulan II bahkan sampai -10 persen lebih. Trisno berharap perbankan bisa terus mengucurkan kreditnya untuk mendukung perekonomian masyarakat dan UMKM.

Di sisi lain dijelaskan BI
kembali mempertahankan suku bunga kebijakan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada September 2020, di angka 4,00 persen.
Keputusan ini mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, di tengah inflasi yang diperkirakan tetap rendah.

“Sebelumnya, BI telah empat kali menurunkan suku bunga, yaitu pada Februari, Maret, Juni dan Juli 2020, masing-masing sebesar 25 bps,” ujar Trisno.(bas)