Tri Budhianto: Realisasi Dana Desa di Bali Tertinggi

(Baliekbis.com),Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Bali Tri Budhianto mengaku optimis perekonomian Bali di tahun 2021 ini akan tumbuh lebih baik dibandingkan tahun lalu.

“Apalagi sekarang sudah ada vaksin untuk mengatasi Covid -19. Kalau vaksin berhasil kita optimis Bali bisa bergerak lebih baik,” jelas Tri pada acara Coffee Morning dan Media Meeting dengan tema “APBN 2020: Membangun Bali di Tengah Pandemi”, Senin (18/1) di Denpasar.

Coffee morning juga dihadiri Kepala Kanwil Ditjen Pajak Prov. Bali Goro Ekanto, Kepala Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Prov. Bali dan Nusra Anugrah Komara dan Kasi Penerimaan dan Pengolahan Data Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Prov. Bali, NTB dan NTT Irwan Riyadi.

Selain vaksin yang memberi harapan, Tri juga menambahkan pihaknya juga akan mendorong belanja pemerintah sehingga bisa menggerakkan ekonomi lebih cepat. “Di tahun 2021 ini, dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional juga ada sehingga akan sangat membantu daya beli masyarakat,” tambahnya.

Di sisi lain, dijelaskan APBN tahun ini menargetkan pertumbuhan sekitar 5 persen. Jadi akan diupayakan mendorong sektor-sektor yang bisa menggerakkan ekonomi.

Potensi lainnya tambah Tri juga didukung dari penyerapan kredit (KUR) yang cukup besar. Ini menunjukkan ekonomi bisa bergerak. Memang diakui ada beberapa sektor yang mengalami penurunan di tahun 2020 akibat pandemi covid seperti pariwisata. Namun beberapa usaha masih bisa bertumbuh.

Tri menambahkan untuk proyek-proyek strategis di Bali tahun 2020 sudah tercapai 100 persen baik dari sisi pendanaan maupun fisik. Meski diakui ada kendala seperti dalam hal pengadaan barang dan jasa sehingga terjadi gagal lelang. Juga ada anggaran perjalanan dinas masih tetap dipertahankan padahal sudah tak mungkin ada perjalanan dinas.

Yang menggembirakan untuk Dana Desa dimana Bali nomor 1 di Indonesia realisasinya. Cuma penggunaannya masih ada dana sisa di kas desa. Seperti di Bangli masih ada dana di kas sekitar Rp17 miliar. Output dana desa ini berupa pembangunan pasar, bea siswa, bantuan bibit ikan, dll.

Hal senada disampaikan Kepala Kanwil Ditjen Pajak Prov. Bali Goro Ekanto. Beberapa usaha masih bisa jalan termasuk kegiatan ekspor-impor. Meski dari sisi penerimaan pajak terjadi penurunan. Bahkan tambah Goro, bagi usaha tertentu dibebaskan dari pajak dimana pemerintah memberikan insentif pajak yang cukup besar. (bas)