TPID Kota Denpasar Study Banding ke Pemkot Makasar

(Baliekbis.com), Pemkot Denpasar secara berkelanjutan terus mendukung tumbuh dan berkembangnya sektor perekonomian. Keberadaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) merupakan sektor penting dalam pengendalian inflasi. Karenanya, guna memaksimalkan inovasi sebagai upaya pengendalian inflasi, TPID Kota Denpasar melaksanakan study banding dengan mengunjungi Pemkot Makasar, Sulawesi Selatan.

Rombongan TPID Kota Denpasar yang dipimpin langsung Ketua TPID Kota Denpasar, AAN Rai Iswara yang juga Sekda Kota Denpasar bersama OPD terkait ini diterima Kadis Perdagangan Kota Makasar, Nielma Palamba bersama Kadis Ketahanan Pangan Kota Makasar, Sri Susilawati di Kantor setempat, Rabu (12/6).
Sekda Rai Iswara mengatakan bahwa keberadaan TPID dalam menekan angka inflasi daerah sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Hal ini utamanya saat menjelang hari besar nasional dan keagamaan yang identik dengan lonjakan harga bahan pokok. Namun demikian dengan keberadaan TPID ini telah mampu menekan angka inflasi daerah, khususnya di Kota Denpasar.
“Keberadaan TPID sangat penting, mengingat salah satu indikator kesejahteraan rakyat adalah laju inflasi yang terkendali dan stabil, dan Pemkot Denpasar pun telah maksimal dalam menekan angka inflasi daerah melalui TPID ini,” kata Rai Iswara.
Rai Iswara mengatakan bahwa sinergitas antar daerah menjadi poin penting dalam menyusun program TPID yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Karenanya, pelaksanaan study banding ke Kota Makasar ini sangat penting dilaksanakan, selain untuk meningkatkan wawasan, juga untuk merangsang inovasi TPID untuk menyusun program unggulan dalam menekan laju inflasi daerah. Mengingat saat ini TPID Kota Makasar telah berhasil meraih TPID Award Tahun 2019.
“Tentunya study banding ini diharapkan mampu menjadi ajang saling tukar inovasi guna menciptakan stabilitas inflasi daerah,” kata Rai Iswara.
TPID Kota Denpasar pun sejatinya telah memiliki berbagai program unggulan yang efektif menekan laju inflasi. Mulai dari operasi pasar, pasar murah bersubsidi dan pemantauan harga secara berkala. “Melihat perkembangan saat ini dengan tingginya tuntutan akan pelayanan maksimal mewajibkan TPID untuk terus beeinovasi serta mencari alternatif program unggulan guna menekan angka inflasi di Kota Denpasar,” paparnya.
Kadis Perdagangan Kota Makasar, Nielma Palamba didampingi Kadis Ketahanan Pangan, Sri Sulistyawati mengatakan bahwa pihaknya mengaku bangga mendapat kunjungan dari Kota Denpasar. Pihaknya mengatakan bahwa study banding ini tentunya dapat menjadi ajang tukar pikiran serta menciptakan solusi bersama dalam menekan angka inflasi daerah.
Adapun dalam menjaga stabilitas inflasi ini beberapa program unggulan turut dilaksanakan. Mulai dari Prinsip 4 K (Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Komuikasi Efektif dan Keteejangkauan Harga), Inovasi Kawasan Lorong Inflasi, Pemantauan hingga tingkat distributor,  budidaya bahan pangan serta Mobil Inflasi.
“Intinya kita harus berkordinasi dan berkolaborasi hingga sektor terbawah termasuk distributor sehingga mampu menjaga stabilitas harga sehingga mampu menekan laju inflasi daerah,” pungkasnya. (ags)