TPID Bangli Siap Jaga Kestabilan Harga Jelang Idul Fitri

(Baliekbis.com), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bangli melaksanakan High Level Meeting (HLM) pada Rabu, 20 April 2022 dalam rangka menyikapi perkembangan harga bahan pokok serta barang strategis lainnya menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah. Rapat ini dipimpin langsung oleh Bupati Bangli dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, serta seluruh anggota TPID Kabupaten Bangli.

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Artha menyampaikan bahwa HLM sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga, ketersediaan pasokan bahan pokok dan barang strategis lainnya menjelang Idul Fitri. Berbagai langkah strategis telah dilakukan oleh TPID Kabupaten Bangli, di antaranya rapat koordinasi bersama Satgas Pangan, pemantauan distribusi, ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok, serta menyelenggarakan operasi pasar menjelang Idul Fitri di 4 (empat) kecamatan di Kabupaten Bangli.

Instruksi Bupati juga diterbitkan untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri, imbauan kepada toko modern untuk memberikan diskon bahan pokok menjelang hari raya dan ajakan untuk bijak dalam berbelanja sesuai kebutuhan. Kerja sama antardaerah terus diperluas, salah satunya berupa penjajakan dengan kota Mataram di bidang distribusi dan pemasaran pangan. Sedana Artha mengimbau agar OPD teknis terus melakukan langkah-langkah antisipatif menjelang Idul Fitri.

Sebagai bentuk kepedulian dan keseriusan Pemkab Bangli terhadap kedaulatan pangan, maka pada HLM tersebut dilakukan launching aplikasi Sadiapangan (https://sadiapangan.banglikab.go.id/). Aplikasi ini bertujuan memberikan informasi secara cepat dan mudah sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan dengan tepat sesuai sasaran. Lebih lanjut, Sadiapangan dapat digunakan oleh masyarakat untuk berkonsultasi masalah pertanian, peternakan maupun perikanan.

Konsultasi tersebut akan dilayani oleh petugas yang ahli sesuai bidangnya. Sadiapangan juga mampu menyediakan informasi detail dari kelompok tani dan komoditi yang dihasilkan. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan bahwa menjelang Idul Fitri, perlu dilakukan pemantauan harga setiap hari oleh Satgas Pangan.

Beberapa komoditas penyumbang inflasi di Bangli dalam beberapa minggu terakhir, seperti minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, ikan tongkol/pindang diawetkan, dan tepung terigu perlu menjadi perhatian Satgas Pangan. Operasi pasar juga perlu terus dilakukan di pasar-pasar yang sudah ada. Di samping itu, kerja sama dengan distributor besar perlu dijalin untuk menjaga ketersediaan pasokan. Lebih lanjut, Trisno menyampaikan bahwa kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan di Kabupaten Bangli cukup besar hingga mencapai lebih dari 25%.

Oleh karenanya, fokus pengembangan ekonomi dapat dilakukan pada 3 sektor tersebut. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan mencari investor pada pertanian modern, perikanan modern, peternakan modern, serta pengolahan pascapanen. Risiko inflasi ke depan lebih tinggi. Beberapa faktor risiko ke depan perlu diantisipasi seperti (1) pertumbuhan kunjungan wisatawan, (2) kenaikan harga tiket pesawat, (3) serta konflik geopolitik.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memberikan beberapa rekomendasi, antara lain (1) bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada aksi penimbunan stok pangan, serta memastikan distribusi berjalan dengan baik, (2) membentuk BUMD Pangan dan melakukan perluasan Kerja Sama Antar Daerah baik di dalam maupun di luar Provinsi Bali, (3) peningkatan kualitas data harga dan stok bahan pangan di SIGAPURA, dan (4) melakukan monitoring peta jalan TPID 2022-2024 Kab. Bangli dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan terlaksananya peta jalan sesuai rencana. (ist)