Tingkatkan Produktifitas dan Efektifitas, Bioflok Pembibitan Ikan Terus Dikembangkan

(Baliekbis.com), Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendapatan para petani pembudidaya ikan di Kota Denpasar. Salah satu terobosan yang kini sedang dilirik adalah pengembangan inovasi teknologi dengan sistem bioflok  dalam pembibitan ikan. Hal ini didukung langsung oleh Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada para pembudidaya ikan.

“Kita terus memberikan support kepada para pembudidaya ikan dengan harapan hasil bisa maksimal diperoleh kedepannya,” ujar Kadis Perikanaan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, A.A. Bayu Brahmasta, Rabu (4/10) di Denpasar. Lebih lanjut Gung Bayu yang didampingi Kepala UPT Pasar Benih dan Balai Benih Ikan, I Wayan Sugasta, menjelaskan tentang teknologi tersebut, bahwa saat ini popularitas budidaya ikan ini semakin meningkat di kalangan masyarakat dan pembudidaya ikan. Kondisi itu bisa terjadi, karena teknologi tersebut dinilai mampu menggenjot produktivitas ikan dengan penggunaan lahan yang tidak terlalu luas dan juga hemat sumber air. Semua efek positif itu bisa didapat, karena teknologi tersebut mengadopsi bentuk rekayasa lingkungan yang mengandalkan suplai oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme, dan secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.

“Dengan mengunakan teknologi bioflok, produksi ikan bisa mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dari produksi biasa. Selain itu, manfaat positif yang dihasilkan dari teknologi tersebut, membuktikan bioflok adalah teknologi yang ramah lingkungan, dan kedepannya akan kita gabungkan dengan sistem aquaponik dimana metode ini dipadukan dengan tanaman sayuran,” tambahnya. Fakta tersebut juga menjadi catatan positif karena teknologi budidaya perikanan kini mengarah pada konsep keberlanjutan. Hal tersebutlah yang disukai para pembudidaya dan sangat bermanfaat untuk menambah suplai ikan. Target produksi benih dari usaha pembenihan rakyat sebesar 7.581.000 ekor sampai dengan bulan septemer 2017 5.301.000 ekor yang dikirim keluar daerah Bali dan Keluar Negeri Negara Timor Leste.

Sementara Pembudidaya ikan Gede Darmada asal Sesetan mengatakan, dengan teknologi ini memiliki kelebihan dalam budidaya ikan. Seperti dalam satu bioflok bisa menampung 5000 sampai 6000 ekor yang mana sebelumnya hanya 2000 ekor ikan dengan ukuran kolam sebesar 3×3 meter dengan ketinggian air rata-rata mencapai 90 cm hingga 1 meter. Ia menjelaskan terkait pembudidayaan ikan lele secara mengkhusus dilakukan dengan cara pemisahkan  secara bertahap. Hal ini juga tidak terlepas dari karakter ikan lele yang bersifaat canibal atau pemangsa. ”Sekali panen dalam 1 kg bisa mencapai 6 sampai 7 ekor ikan lele, dan dengan teknologi bioflok ini tentunya sangat mudah serta menguntungkan,” ujarnya. (ngr)