Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Supadma Rudana: PT di Bali Harus Berupaya Masuk 500 Besar Dunia

(Baliekbis.com), Untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM, perguruan tinggi (PT) di Bali harus berupaya bisa masuk dalam jajaran 500 World Class University.

“Di Indonesia baru tiga universitas yang masuk dalam 500 besar dunia yakni UI, UGM dan ITB. Dan Bali harus berupaya menuju ke arah itu, potensinya ada. Kita mau pendidikan di Bali bisa masuk kelas dunia,” ujar Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pariwisata, olahraga dan ekonomi krearif Putu Supadma Rudana, Selasa (29/1) di Gianyar.

Dikatakan Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia, perlu didukung hal-hal yang berstandar dunia. Seperti pariwisata yang berkelas dunia, juga pendidikan yang menyiapkan SDM berkualitas. “Jadi sektor pendidikan harus digenjot untuk menuju ke arah itu,” tambah Supadma Rudana.

Dengan masuk kelas dunia, maka banyak manfaat yang bisa didapat salah satunya adanya pengakuan akan kualitas pendidikan. Sebab kualitas lembaga pendidikan sangat penting dalam menghasilkan SDM yang nantinya mampu bersaing. “Dan PT di Bali harus menuju ke arah itu. Saya di Komisi X selalu berupaya agar bagaimana pendidikan semakin maju termasuk di daerah-daerah bisa merata,” tambah politisi asal Gianyar yang cukup lama mengenyam pendidikan di Amerika ini.

Menurut Supadma Rudana, PT di Bali seperti Unud yang dinilainya cukup maju, harus sudah memulai langkah ke arah itu seperti dengan meningkatkan kualitas dosen, menambah sarana dan prasarana pendukung pendidikan juga menjalin hubungan dengan luar negeri seperti memperbanyak pertukaran dosen dengan luar negeri.

Di sisi lain, Supadma juga mendorong adanya pemerataan pendidikan hingga ke kabupaten-kabupaten. Saat ini pendidikan tinggi banyak numplek di kota (Denpasar). Pendidikan tinggi perlu dialihkan ke kawasan 3 T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) serta daerah rawan bencana. 

Diakui sejumlah PT di Bali masih terkendala anggaran serta lahan dalam mengembangkan pendidikan. Bahkan ada salah satu PT yang lahannya berstatus sewa menyewa menjadi temuan BPK. “Untuk lahan memang tak bisa dibantu pusat, melainkan provinsi. Jadi peran pemprov untuk menghibahkan sehingga tak ada masalah,” jelas Supadma Rudana yang kini Caleg DPR RI Dapil Bali dari Partai Demokrat ini.

Ditanya banyaknya lulusan PT yang tidak terserap dalam dunia kerja, menurutnya kondisi itu akibat minimnya PT yang mengembangkan pendidikan ke vokasi. Saat ini dominan ke akademis, yang vokasi sekitar 15 persen. Padahal akhirnya orang bekerja di vokasi, seperti bekerja di pariwisata, ekonomi kreatif, dll. (bas)