Tingkatkan Kemampuan, SDM BPR se Bali Ikuti Pendidikan dan Pelatihan Micro Business Game Sparkassenstiftung Jerman

(Baliekbis.com), BPR Kanti menggelar Pendidikan dan Pelatihan Micro Business Game (MBG) Sparkassenstiftung Jerman bagi SDM BPR se-Bali bertempat di aula SMA Negeri 1 Sukawati, Gianyar, Rabu (15/9). Pelatihan berlangsung selama dua hari.

Direktur Utama BPR Kanti Made Arya Amitaba mengatakan pelatihan ini digelar untuk sharing pengalaman dan berdiskusi tentang tantangan-tantangan dan best practice yang dihadapi serta langkah-langkah yang ditempuh bagi keberhasilan pelaksanaan pelatihan Micro Business Game.

“Dengan kondisi sekarang ini tentu kita tidak bisa terlalu memikirkan atau berandai-andai banyak yang narik deposito, melainkan harus bergerak dan yakin BPR akan tumbuh dan berkembang. Pasti masih ada nasabah potensial. Daripada diam, kenapa tidak kita bergerak karena BPR sudah siap menyambung keadaan new normal,” ucap Amitaba.

Dikatakan, pandemi Covid-19 ini tidak jelas kapan berakhirnya. Oleh karena itu BPR tidak bisa hanya diam berpangku tangan menanti wabah usai. MBG Sparkassenstiftung Jerman ini, tambah Amitaba dikemas dalam bentuk permainan (game) sehingga tidak akan membosankan.

Dirut Bank Kanti Arya Amitaba

Ke depan, Amitaba optimis BPR Kanti bisa melaksanakan fungsi Apex Bank BPR. BPR Kanti jelasnya bukan sebagai Apex Bank, namun akan melaksanakan fungsi-fungsi Apex Bank di antaranya memberikan modal kerja. Dalam rangka menjalankan fungsi Apex Bank ini, BPR Kanti dikawal tenaga profesional.

Salah satunya bagaimana memberikan modal kerja bagi BPR. “Pada minggu lalu, kami sudah virtual meeting dengan Bank Mayapada yang menyiapkan dana Rp 5 triliun bagi 28 BPR se-Indonesia, salah satunya BPR Kanti. Mari kita bersama-sama menggunakan dana besar ini untuk meningkatkan kinerja BPR,” ungkapnya.

Amitaba juga mengajak BPR se-Bali berkolaborasi dengan BPR Kanti dalam merespons peluang yang ada. Lebih jauh, Amitaba menilai sudah saatnya BPR se-Bali memiliki produk bersama demi keuntungan bersama,“ tutupnya.

Sementara Deputi Direktur Pengawasan Bank, IKNB, Pasar Modal dan Perijinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali Jimmy Hendrik Simarmata menjelaskan kinerja dari 134 BPR hingga Juli 2021 masih berjalan di dengan baik. Sampai saat ini jumlah kredit BPR sebesar Rp6,56 triliun (56,52 persen), dimana sebesar Rp4,92 triliun (74,87 persen), telah dilakukan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

“Total aset BPR di Bali sebesar Rp17,66 triliun meningkat 5,02 persen. Peningkatan tersebut masih dibawah pertumbuhan total aset nasional yang mencapai sebesar 8,35 persen (yoy),” imbuh Jimmy.

Pertumbuhan ekonomi mengalami hambatan yang serius, OJK memutuskan memperpanjang masa relaksasi restrukturisasi kredit perbankan selama satu tahun dari 31 Maret 2022 menjadi 31 Maret 2023.

Sekretaris Perbarindo Bali menjelaskan permohonan kredit di masa pandemi ini cukup tinggi. Namun terbatas yang bisa direalisasikan. “Kita optimis bisa bertumbuh dengan diturunkannya PPKM Bali ke level 3,” jelasnya. (ist)