Tingkatkan Debit Air, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Segera Bangun Kanal

(Baliekbis.com), Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor ekonomi dan masyarakat. Kondisi ini juga dialami PDAM sehingga mempengaruhi pendapatan perusahaan daerah ini.

“Bukan saja pelanggan industri banyak yang tutup juga penggunaan air rumah tangga ikut turun. Yang paling tajam penurunannya di pengguna sektor industri seperti hotel dan ikutannya,” ujar Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Gede Arsana, ST., Senin (6/9) di Denpasar.

Sektor bisnis ini bahkan turun sampai 90 persen sedangkan yang rumah tangga sekitar 20 persen. Kondisi ini tentu sangat mempengaruhi pendapatan. Menyikapi hal tersebut Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar membuat langkah inovatif untuk meningkatkan pelayanan sekaligus pendapatan.

Menurut Arsana, dari target pendapatan Rp14 miliar per bulan, saat ini yang dicapai sekitar Rp11-12 miliar. “Untuk mengatasi kondisi tersebut, kita melakukan refocusing anggaran, termasuk efisiensi biaya,” ujar Arsana.

Salah satu inovasi yang dilakukan adalah, berkoordinasi dengan PU provinsi dan nasional untuk mendapat kemudahan penggalian untuk pelanggan baru yang berada di jalur nasional dan provinsi.

“Di samping ada pengembangan baru, kami juga memberikan diskon bagi pelanggan sambungan baru sebesar 50 persen dan pembayarannya pun bisa dicicil 10 kali,” ungkap Arsana.

Dalam situasi pandemi ini pihaknya juga memberikan toleransi bagi pelanggan yang mengalami kendala pembayaran. “Kami tak sampai melakukan pemutusan begitu saja bagi yang terlambat bayar. Kami lakukan pendekatan agar tak sampai terjadi pemutusan,” tambahnya.

Untuk cadangan air, ia mengaku masih mencukupi. Cadangan air ini berasal dari 18 titik sumur bor, serta air permukaan yang berlokasi di dua titik, yakni Waribang dan Blusung. Hanya di Blusung sering terjadi permasalahan sehingga akan dibuat kanal dengan anggaran Rp9 miliar yang saat ini sedang dalam proses tender dan masa sanggah. Dengan kanal ini diharapkan bisa meningkatkan debit air.

“Target sebenarnya, awal September ini kanal tersebut sudah mulai dibangun, karena adanya masa sanggah akhirnya sedikit molor. Tapi target tetap dibangun tahun ini,” tegas Arsana yang menjabat posisi dirut sejak 2016 silam. (ist)