Tingkatkan Daya Saing UMKM di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Sampoerna Luncurkan Aplikasi OPTIMA

(Baliekbis.com), PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) meluncurkan aplikasi bernama OPTIMA (Online Platform For Indonesian MSMEs Acceleration) secara virtual di Denpasar, Rabu (12/8/2020). Aplikasi ini merupakan kerja sama antara Sampoerna Untuk Indonesia, yang merupakan payung program tanggung jawab sosial Sampoerna dengan Yayasan BEDO (Business & Export Development Organization).

Aplikasi yang ditujukan untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini berisikan berbagai materi pelatihan secara daring, seperti Pemasaran Daring, Pengembangan Bisnis, serta Peningkatan Produktivitas dan Persiapan Ekspor. Sebagian materi merupakan adaptasi dari program SCORE yang dikembangkan oleh Lembaga Perburuhan Dunia (ILO) seperti materi Kaizen, Kerja Sama dan Peningkatan Produktivitas melalui Metode 5S.

Kepala Seksi Penumbuhan dan Data UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, Padmini  menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh Sampoerna dan Yayasan BEDO. Ia mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali melihat OPTIMA sebagai mitra dalam bidang  pemasaran digital bagi UMKM khususnya di wilayah Bali. “Program ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali yang memiliki tujuan akhir bersama – sama bersinergi meningkatakan kualitas UMKM agar mampu bersaing dalam era baru, dan mempercepat pemulihan ekonomi Bali,” ungkap Padmini.

 Selaras dengan Padmini, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat, mengatakan, aplikasi ini bertujuan meningkatkan daya saing, kapasitas dan kapabilitas para pelaku UMKM di tengah masa adaptasi kebiasaan baru. Seiring dengan adanya  kebijakan pembatasan fisik (physical distancing), pola berbelanja masyarakat pun berpindah dari luar jaringan (offline) menjadi dalam jaringan (online). Maka itu, para pelaku UMKM dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

“Sampoerna terus mendukung para pelaku UMKM untuk menjalankan usahanya di dunia digital melalui aplikasi OPTIMA. Dengan demikian, para pelaku UMKM tidak hanya dapat bertahan, tetapi bahkan dapat berkembang di tengah pandemi Covid-19,” kata Ishak.

Ishak menambahkan, keunikan aplikasi OPTIMA, yang dapat diunduh secara gratis melalui Google Play, adalah adanya Indikator Kunci Peningkatan. Sehingga, aplikasi ini dapat memberikan laporan perkembangan usaha para pelaku UMKM selama mengikuti pelatihan daring, mulai dari sisi peningkatan omzet dan profit, serta jumlah tenaga kerja yang direkrut. Selain itu, pengguna aplikasi OPTIMA juga akan mendapatkan poin setiap kali mengisi ujian sebelum dan sesudah pelatihan di setiap modul. Poin ini dapat ditukarkan dengan hadiah berupa pendampingan dan promosi di media sosial untuk menjangkau peluang pasar yang lebih luas.

Saat ini, program OPTIMA masih berfokus pada wilayah Bali. Para pelaku UMKM yang mengikuti program ini adalah mereka yang terpilih melalui proses kurasi.

Selain itu, program OPTIMA juga menyasar pada pembangunan homestay di Desa Sudaji di Buleleng dan Desa Jungutan di Karangasem dengan memanfaatkan kamar-kamar di rumah penduduk yang tidak terpakai. Dengan demikian, hal ini menjadi sumber pemasukan baru bagi warga.

OPTIMA juga menjangkau toko-toko ritel tradisional. Mereka juga dapat mengikuti pelatihan-pelatihan sehingga ilmu yang diperoleh peserta dapat diteruskan kepada peritel tradisional lainnya.

Untuk para pelaku UMKM, OPTIMA menghubungkan mereka dengan desainer dari To-Ko Konsep di Rumah Sanur Bali dan membantu para desainer muda memiliki tempat pemasaran yang layak dan permanen dengan membantu pembangunan outlet To-Ko di Rumah Sanur Creative Hub.

Salah satu UMKM peserta pelatihan yang bergerak di bidang kuliner, Luh Suwartini mengaku usahanya semakin berkembang setelah mendapatkan pendampingan dan pelatihan lewat program OPTIMA. “Selama mengikuti program Sampoerna Untuk Indonesia dan BEDO usaha saya jauh lebih maju, dan sudah mulai di kenal masyarakat sekitar, dan mungkin masyarakat luas lewat media sosial,” ujar Luh.

Selain program pendampingan UMKM di kawasan Bali, Sampoerna juga turut memberikan pembinaan berkelanjutan terhadap para pelaku UMKM di Indonesia, terutama di Jawa Timur, melalui fasilitas pelatihan kewirausaahn terpadu Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di Pasuruan.

“Sampoerna akan terus memberikan nilai tambah dan kontribusi terhadap kemajuan Indonesia melalui program pengembangan kapabilitas dan daya saing kepada para pelaku UMKM secara berkelanjutan. Melalui sinergi  dan  kerja sama ini, Sampoerna berharap para pelaku UMKM Indonesia semakin inovatif dan kreatif, mampu menjangkau pasar nasional maupun ekspor,” tutup Ishak.(ist)