Tingkat Pengetahuan Mitra dan Keluarga Tentang Kanker Servik dan Pemeriksaan Pap Smear Sebagai Deteksi Dini (Skrining) Karsinoma Servik

Kanker servik merupakan salah satu jenis kanker terbanyak yang diderita oleh perempuan, menurut data 83% penderita kanker servik terjadi pada perempuan di negara berkembang termasuk Indonesia, kondisi ini terjadi karena kurang meratanya informasi tentang apa itu kanker servik, bagaimana pencegahannya dan bagaimana mendeteksi gejala awal kanker servik, terutama didaerah-daerah yang jauh dari pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Berbeda dengan kejadian kanker servik di negara maju, dinama kejadian kanker servik semakin menurun karena mereka berhasil mencegah kanker servik dengan program skrining yang baik seperti pemeriksaan rutin PAP smear dan pemberian vaksin. Tujuan dari program kemitraan masyarakat ini untuk membantu program pemerintah untuk menurunkan angka kejadian kanker servik  melalui penyuluhan dan dialog interaktif  untuk meningkatkan pengetahuan mitra dan  keluarganya mengenai  kanker servik dan pap smear sebagai skrining dari kanker servik, yang dilaksanakan di Desa Gali Ukir Pupuan Tabanan, kemudian dilakukan pendampingan anggota keluarga mitra dalam memberikan informasi tentang kanker servik dan pap smear pada masyarakat disekitarnya, serta kunjungan untuk memantau anggota keluarga yang bersedia melaksanakan pap smear, dan memberikan bantuan berupa pemeriksaan pap smear, pemberian antiseptic untuk vagina, buku saku yang dapat dipakai pedoman untuk memberikan informasi tentang kanker servik dan pencegahannya, serta memberikan blander yang dapat digunakan untuk membuat anti septik dari tumbuhan disekitarnya serta membuat minuman yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hasil yang diperoleh berupa peningkatan pengetahuan dan perubahan pola berfikir tentang kanker servik serta anggota keluarga ada yang melakukan pemeriksaan pap smear.

Di Indonesia kanker servik merupakan salah satu jenis kanker terbanyak yang diderita oleh perempuan. Menurut data 83% penderita kanker servik terjadi pada perempuan di negara berkembang termasuk Indonesia (Kementrian Kesehatan RI, 2019; Buletin Jendela dan Informasi Kanker, 2015). Kondisi ini terjadi karena kurang meratanya informasi tentang apa itu kanker servik, bagaimana pencegahannya dan bagaimana mendeteksi gejala awal kanker servik. Hal ini terjadi terutama didaerah-daerah yang jauh dari pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga sebagian penderita kanker servik yang datang ke Rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan sudah masuk ke stadium lanjut. Berbeda dengan kejadian kanker servik di negara maju, dinama kejadian kanker servik semakin menurun karena mereka berhasil mencegah kanker servik dengan program skrining yang baik seperti pemeriksaan rutin PAP smear dan pemberian vaksin (Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, 2013; Martini, 2013).

Dalam menangani kangker servik, pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai kegiatan pencegahan dan penyuluhan, termasuk pemerintah provinsi Bali. Namun program pemerintah ini tidak akan optimal jika tidak ada peran serta dari masyarakt atau Lembaga Pendidikan seperti perguruan tinggi untuk ikut serta dalam program pencegahan dan penangan kangker servik. Untuk itu perlu adanya upaya peningkatan pengetahun masyarakat dan penyadaran, pencegahan, dan penanganan tentang kangker servik (Lantu, 2017; Moegni, 2016).

Desa Gali ukir adalah salah satu desa di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali yang masyarakatnya juga ada yang terdampak kangker servik sebagaimana tertuang dalam data pasien Rumah Sakit Daerah Tabanan. Untuk itu diperlukan upaya penanganan seperti penyuluhan, pencegahan, skrening, dan  kegiatan penyadaran pentingnya Kesehatan bagi masyarakat Desa Gali Ukir. Upaya ini bisa dilakukan dengan program kemitraan yang menjadi program pengabdian perguruan tinggi bagi masyarakat.

Tujuan dari program kemitraan masyarakat ini untuk membantu program pemerintah untuk menurunkan angka kejadian kanker servik.  Melalui penyuluhan dan dialog interaktif  untuk meningkatkan pengetahuan mitra dan  keluarganya mengenai  kanker servik dan pap smear sebagai skrining dari kanker servik (Wilson, 2008).  Kegiatan ini dipandang perlu dilaksanakan di Desa Gali Ukir Pupuan Tabanan dan juga dilakukan pendampingan anggota keluarga mitra dalam memberikan informasi tentang kanker servik dan pap smear pada masyarakat disekitarnya. Kegiatan kemitran termasuk pada kunjungan untuk memantau anggota keluarga yang bersedia melaksanakan pap smear dan memberikan bantuan berupa pemeriksaan pap smear, pemberian antiseptic untuk vagina, buku saku yang dapat dipakai pedoman untuk memberikan informasi tentang kanker servik dan pencegahannya. Bantuan alat berupa blander juga diberikan agar dapat digunakan untuk membuat anti septik dari tumbuhan disekitarnya serta membuat minuman yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Metode Pelaksanaan

Kegiatan program kemitraan masyarakat ini dilakukan dengan metode sebagai berikut:

a.Tahap Persiapan dan Koordinasi

Tahap persiapan dan koordinasi dengan mitra dilaksanakan di laboratorium Patologi Anatomi RSUD Tabanan diawali untuk meminta persetujuannya  terkait akan melibatkan keluarga pada pelaksanaan PKM dan menjelaskan tujuan kegiatan.

b.Kunjungan dan Penyuluhan

Kunjungan dilakukan untuk mengetahui secara langsung situasi dan kondisi masyarakat yang ada di Desa Gali Ukir dan melihat langsung keluarga yang terdampak kangker servik.  Kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang kanker servik dan pap smear sebagai deteksi dini dari kanker servik. Pada kegiatn ini juga menjelaskan akan dilakukan pre test pada mitra dan keluarga sebelum dilakukan penyuluhan dan postes setelah dilakukan kegiatan kemitran ini. Kegiatan ini dilaksanakan dirumah mitra di Desa Gali Ukir Pupuan Tabanan. Pada kegiatan ini dibuat juga banner dan buku saku tentang hidup sehat dan pencegahan kanker servik.

 

Gambar 1. Banner dan buku saku yang dipakai pedoman untuk penyuluhan

c.Pemberian Bantuan

Pemberian bantuan  berupa pemeriksaan pap smear, antiseptic untuk vagina, buku saku yang dapat dipakai pedoman dan  informasi tentang kanker servik beserta pencegahannya, alat berupa blander yang dapat  digunakan untuk membuat anti septik dari tumbuhan sekitar serta membuat minuman yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

d.Pendampingan

Pendampingan dilakukan oleh mitra dan dibantu oleh tim dalam program kemitraan ini.

e.Evaluasi

Aspek yang dievaluasi mencakup pengetahuan serta manfaat yang diperolah mitra.

Hasil dan Pembahasan

Kegiatan PKM dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 6 November 2022 sekitar jam 15.00 Wita. Tim turun kelapangan yaitu ke rumah mitra di desa Gali Ukir Pupuan Tabanan untuk memberikan penyuluhan tentang definisi kanker servik, penyebab, faktor predisposisi, pencegahannya, dan deteksi dini kanker servik dengan pap smear. Pada penyuluhan ini juga di latih tentang asupan gizi pada penderita kanker dan melatih anggota keluarga yang telah dipilih sebagai motivator. Kegiatan ini diawali pengisian kuisioner pre test untuk mengetahui tingkat pengetahuan mitra dan keluarganya tentang tema dari PKM ini.

Untuk kelnacaran kegitan, dilakukan koordinasi dengan mitra dilakukan di laboratorium Patologi Anatomi RSUD Tabanan diawali untuk meminta persetujuannya  terkait akan melibatkan keluarga pada pelaksanaan PKM dan menjelaskan tujuan kegiatan.

Gambar 1. Koordinasi dengan mitra terkait akan melibatkan keluarga dalam kegiatan PKM

Setelah dilakukan koordinasi dan mendapt persetujuan mitra, dilakukan analisis situasi lingkungan kemitran dan keluarga yang ada di Desa Gali Ukir, Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, Bali.

Gambar 2. Analisa situasi lingkungan mitra dan keluarganya ke desa Gali Ukir Pupuan Tabanan

Sebelum dilakukan penyuluhan dan pelatihan, dilakukan koordinasi dengan masyarakat sekitar agar kegiatan bisa berjalan secara optimal.

Gambar 3. Koordinasi untuk menetapkan waktu penyuluhan dan pemilihan anggota keluarga untuk menjadi motivator untuk warga disekitarnya.

Pada kegiatan penyuluhan dan pelatihan, dilakukan pretes untuk mengetahui pengetahuan awal dari masyarakat Desa Gali ukir. Ketika penyuluhan, diberikan penjelasan secara detil tentang ap aitu kangker servik, pencegahannya, cara penangannya, dan penjelasan bagaimana cara hidup sehat. Untuk melengkapi penyuluhan ini dipasang juga banner dan dibagikan buku saku terhadap para peserta yang hadir.

 Gambar 4. Kegiatan pretest, penyuluhan dan melatih anggota keluarga yang telah dipilih sebagai motivator, penyerahan antiseptic, buku saku, blander

Untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan pengabdian ini terhadap mitra dan masyarakat yang mengukuti kegiatan maka dilakukan postes setelah dilakukan kegitan penyuluhan dan pelatihan.

Gambar 5. Pelaksanaan post test dan mendampingi anggota keluarga yang dipilih sebegai motivator untuk memberikan informasi kepada masyarakat sekitarnya

Pelaksanaan pre test dilakukan pada awal kegiatan PKM dan melakukan post test pada tahapan akhir evaluasi. Pelaksanaan pre test dan post test ini menggunakan alat bantu kuisioner yang berisi 10 pertanyaan tentang penyebab kanker servik, faktor predisposisi, gejala awal kanker servik, deteksi dini kanker servik, syarat-syarat pap smear, cara pencegahan kanker servik. Juga pada tahap ini dilakukan pendampingan anggota keluarga yang dipilih sebagai motivator untuk memotivasi warga sekitarnya untuk mau melaksanakan Pap smear melalui komunikasi interaktif yang berpedoman pada materi dari buku saku yang telah dibagikan. Nilai kuisioner pre test dan post test ini dapat digunakan mengamati dan mengevaluasi tingkat pengetahuan responden.

Gambar 6. Grafik  Peningkatan Pengetahuan Keluarga Mitra PKM di Gali Ukir Pupuan Tabanan

Dari gambr grafik di atas menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan Mitra dan keluarganya 83% mengenai kanker servik dan pap smear sebagai deteksi dini dari kanker servik, peningkatan tersebut cukup signifikan dan diharapkan dengan peningkatan pengetahuan tersebut dapat mengajak lebih banyak Wanita disekitar lingkungan rumah mitra untuk melakukan pap smear sebagai deteksi dini kanker servik, sehingga angka kejadian kanker servik dapat turun. Dan pada tahap evaluasi sudah ada anggota keluarga yang melaksanakan pap smear.

Pada akhir kegiatan ini TIM menyerahkan antiseptic untuk vagina, pemberian buku saku yang dapat dipakai pedoman untuk memberikan informasi yang benar tentang kanker servik dan deteksi dini atau skrining untuk warga sekitarnya, juga diserahkan blander untuk mitra yang sedang menjalani chemoterapi agar bisa digunakan membuat asupan gizi yang baik untuk mempercepat pemulihannya. Dan menginformasikan akan memberikan pemeriksaan pap smear pada warga yang bersedian untuk melakukan skrining pap smear.

Kesimpulan

Secara umum hasil pengabdian masyarakat ini sudah mencapai sasaran yang ditandai dengan peningkatan pengetahuan mitra tentang kanker servik dan pap smear sebagai salah satu deteksi dini kanker servik, serta sudah ada kesadaran secara mandiri untuk melaksanakan pemeriksaan pap smear, dan kegiatan ini telah mendukung upaya medis untuk menurunkan kejadian kanker servik dimasyarakat karena kurangnya pengetahuan tentang penyebab kanker servik dan deteksi dini dari kanker servik.

Saran

Dengan kegiatan ini diharapkan semakin banyak Wanita yang melakukan pemeriksaan pap smear sebagai salah satu deteksi dini kanker servik secara berkesinambungan melalui jalur penyuluhan secara langsung oleh tenaga Kesehatan yang terkait atau melalui media sosial.

*oleh: Ni Putu Primadi