​Tindak Lanjuti Kerjasama Antar Daerah, Bank Indonesia Jembatani Penandatanganan Transaksi Dagang antara Kota Ternate dan Kota Manado

(Baliekbis.com),Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate bersama Ketua Asosiasi Pedagang Barito Kota Ternate menandatangani Purchase Order (PO) transaksi dagang dengan Koperasi Bersehati Kota Manado pada 20 Juli 2022 di Ballroom Hotel FourPoint Kota Manado.

Penandatangan yang difasilitasi oleh Bank Indonesia tersebut dilaksanakan dalam rangka tindak lanjut implementasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara TPID Kota Ternate dan Kota Manado yang telah dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2022 di Kota Tidore Kepulauan. Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, R. Eko Adi Irianto.

Kegiatan tersebut juga dihadiri dan disaksikan Walikota Ternate, M. Tauhid Soleman M.Si selaku Ketua TPID Kota Ternate dan Kepala Biro Perekonomian Provinsi Maluku Utara, Dr. Marwan Polisiri, S.KM., MPH. Penandatangan KAD dilakukan dalam rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) TPID Wilayah Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), dimana seluruh pesertanya adalah pimpinan Bank Indonesia, Pimpinan Daerah, dan Ketua Asosiasi Pedagang se-Sulampua.

“Pada PO yang telah ditandatangani tersebut, terdapat 7 komoditas yang ditransaksikan seperti sayur kol, kentang, sawi, wortel, tomat, cabai keriting, dan cabai rawit. Kami berharap implementasi KAD ini dapat menjadi contoh bagi Provinsi lainnya dalam pengendalian inflasi. Dalam Rakorwil TPID ini juga turut hadir perwakilan dari asosiasi pedagang dari 10 Provinsi di Sulampua yang masih dalam tahap penjajakan untuk membangun kerjasama,” ujar Eko.

Walikota Ternate menyambut baik adanya penandatanganan ini, “KAD ini menjadi concern bagi kita untuk pengendalian inflasi di Kota Ternate, mengingat bahwa Kota Ternate merupakan daerah konsumen yang sebagian besar pasokannya didatangkan dari luar daerah, salah satunya Kota Manado,” tandas Tauhid.

Hasil dari Rakorwil TPID, semua pihak sepakat untuk merumuskan langkah strategis jangka pendek dan jangka panjang guna menghadapi tantangan inflasi ke depan. Untuk jangka pendek, strategi yang digunakan adalah percepatan realisasi KAD, meningkatkan intensitas operasi pasar, dan dukungan fasilitasi distribusi dan logistik serta himbauan/gerakan untuk subtitusi konsumsi pangan.

Sedangkan untuk jangka panjang, strategi yang digunakan adalah penguatan di sisi pembinaan klaster pangan, urban farming, digitalisasi serta penguatan peran lembaga afiliasi pemerintah seperti BUMN, BUMD, dan Bulog sebagai aggregator dan pelaksana kebijakan stabilisasi harga. Ke depannya, dengan adanya kerja sama ini diharapkan pasokan pangan di Provinsi Maluku Utara khususnya Kota Ternate dapat terjaga, sehingga berdampak pada kestabilan harga di masyarakat. (udi)