Tiap Tahun Penderita Buta Katarak Bertambah 250 Ribu

(Baliekbis.com), Kejaksaan Tinggi Bali dan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Kejaksaan Tinggi Bali bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Kab/Kota se-Provinsi Bali, Ikatan Dokter Indonesia Bali dan Persatuan Dokter Mata Indonesia Bali mengadakan Bakti Sosial Operasi Katarak dalam “Program Jaksa Peduli”. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari mulai Sabtu (30/6) dan Minggu (1/7) di Kantor Kejaksaan Negeri Badung. Bakti sosial dibuka Jaksa Agung RI H.M. Prasetyo didampingi Ketua Umum Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Ros Ellyana Prasetyo. Kehadiran Jaksa Agung sebagai bukti pimpinan sangat peduli dan mendukung kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan warga Adhyaksa yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dimana hasilnya langsung dirasakan oleh masyarakat.

Data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan 50 persen kebutaan warga Indonesia disebabkan oleh katarak. Sekitar 1,5 persen dari dua juta penduduk adalah penderita katarak, dan setiap tahunnya bertambah sebanyak 240 ribu orang penderita katarak yang terancam mengalami kebutaan. Diperkirakan setiap tahun kasus baru buta katarak akan selalu bertambah sebesar 0,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau kira-kira 250.000/tahun. Sementara itu kemampuan untuk melakukan operasi katarak setiap tahun diperkirakan baru mencapai 180.000/tahun sehingga setiap tahun selalu bertambah backlog katarak sekitar 70.000. “Jika tidak segera mengatasi kesenjangan ini maka angka kebutaan di Indonesia semakin lama akan semakin tinggi,” jelas Jaksa Agung H.M. Prasetya.

Dalam operasi katarak di Bali, dari kurang lebih 600 orang yang datang melakukan pemeriksaan, sebanyak 172 orang dinyatakan bisa dioperasi. Pasien terbanyak berasal dari Tabanan. Operasi Katarak Gratis ini bertujuan untuk membantu program pemerintah dalam pengentasan penyakit mata katarak di Indonesia. Jaksa Agung menambahkan kegiatan ini merupakan kontribusi nyata dari Kejaksaan Agung untuk masyarakat Indonesia. “Kami sangat senang jika melihat kebahagian dari masyarakat ketika sudah bisa melihat normal lagi,” jelasnya.(bas)