Pesan MKKI, Tetap Semangat Berjuang Bagi Para Dokter Indonesia

(Baliekbis.com), Pada hari ini, Sabtu (24/10), diperingati sebagai Hari Dokter Indonesia yang juga merupakan Hari Ulang Tahun Ikatan Dokter Indonesia ke-70 (tujuh puluh). Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Soekarno Hatta pada  tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru dan tonggak sejarah dalam perjalanan Indonesia sebagai negara yang berdaulat. 

Embrio terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi negara melalui proses yang amat panjang dan ini dimulai ketika dibentuknya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908, Sumpah Pemuda pada tahun 1928 dan kemudian diproklamirkannya Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Muhammad Hatta. 

Salah satu komponen emansipator bangsa tersebut adalah kelompok dokter sebagai pelopor semangat nasionalisme dan kesadaran berbangsa. Dalam pesannya kepada seluruh dokter Indonesia, Ketua Majelis Kolegiuk Kedokteran Indonesia, Prof. Dr dr David S. Perdanakusuma, SpBP(K) mengatakan semoga seluruh sejawat dokter di Indonesia tetap teguh memegang azas kemaslahatan bagi seluruh masyarakat dan azas kesejawatan antar dokter.  Itu adalah ikatan yang abadi yang tidak luntur karena waktu. 

Saat ini dokter bersama masyarakat berupaya keras mengatasi bencana pandemi covid-19 yang sedang melanda Indonesia. “Mari bahu membahu terus berjuang bersama, karena tanggung jawab itu tersemat di pundak kita. Jangan patah semangat, kalau bukan kita sebagai dokter, siapa lagi yang dapat diharapkan menyelamatkan negeri kita tercinta Indonesia ini dari pandemi ini,” pesannya.

Dikatakan oleh dr. Adib Khumaidi, SpOT, Ketua Tim Mitigasi PB IDI dan Ketua Terpilih PB IDI, “Profesi dokter di Indonesia saat ini dihadapkan dengan tantangan yang sangat luar biasa bahkan ancaman terhadap eksistensi profesi yang dapat dibagi menjadi tantangan yang berasal dari dalam maupun luar. 

Sementara untuk mengatasi pandemik Covid 19 ini perlu penekanan  yang diberikan pada biosecurity dan upaya untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Meningkatkan perhatian pada inisiatif horizontal seperti program jangka panjang untuk memperkuat layanan kesehatan nasional, pelayanan kesehatan primer, pendidikan kesehatan masyarakat  atau keterlibatan masyarakat dalam penyusunan inisiatif kesehatan.(ist)