Terkait Pembangunan Bandara, PT BIBU Gelar Upacara “Nuasen”

(Baliekbis.com), Sambil menunggu turun rekomendasi izin penentuan lokasi (penlok) dari Kemenhub RI, PT. BIBU selaku pemrakarasa Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara dengan sistem mengapung di tengah laut (offshore), menggandeng Desa Adat Kubutambahan melakukan proses upacara nuasen dan mulang pakelem, Senin (28/8/2017) di Pura Penegil Dharma Penyusuan, Desa Pakraman Kubutambahan, Buleleng. Upacara tersebut dilakukan sebagai bukti PT. BIBU serius membangun bandara di Buleleng.

Presiden Direktur (Presdir) PT. BIBU, Made Mangku mengatakan, izin penlok bandara belum turun dari Kemenhub RI, sehingga proses yang dilakukan hanya melakukan upacara nuasen dan mulang pekelem. “Tidak ada peletakan batu pertama, karena memang penlok belum turun. Kegiatan upacara nuasen dan mulang pekelem dipusatkan di depan Pura Penegil Dharma Penyusuan,” kata Mangku, Minggu (27/8/2017). Menurut Mangku, syarat permohonan penlok sesuai dengan Permenhub No. 20 tahun 2014 hampir seluruhnya sudah dipenuhi dan diserahkan ke Kementerian Perhubungan pada Februari lalu. Semestinya sesuai dengan peraturan kementerian, 45 hari kerja Penlok sudah bisa turun. “Namun sampai hari ini kami belum menerima saran dari kementerian apa yang menjadi kekurangan untuk disempurnakan,” jelas Mangku. Sementara Klian Desa Adat Kubutambahan, Jro Pasek Ketut Warkadea mengaku, mendukung penuh rangkaian upacara yang dilakukan PT. BIBU sebagai upaya kontribusi secara niskala, untuk menjaga keseimbangan antara sekala dan niskala. “Upacara itu, bagaimana meningkatkan sradha bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, paling tidak ada persembahyangan bersama sehingga ada kontribusi secara niskala, sebagai pemahayu jagat terlepas dari adanya isu bandara,” ujar Jro Warkadea.

Disisi lain Jro Pasek Warkadea mengatakan, dengan bandara yang bisa diwujudkan di Desa Kubutambahan tentu memberikan imbas perkembangan wilayah Desa Kubutambahan dan Buleleng secara umum. “Kami sangat mendukung ada upaya, bagaimana menciptakan keseimbangan antara pembangunan bali utara dengan bali selatan termasuk pembangunan bandara ini, demi kesejahteraan masyarakat sehingga membuka seluas-luasnya lapangan kerja,” pungkas Jro Warkadea. Upacara nuasen dan mulang pakelem yang dipusatkan di depan Pura Penegil Dharma Penyusuan rencananya dipuput Ida Peranda Siwa Budha, dengan menggunakan sarana upacara berupa kambing, anjing, angsa, ayam dan babi. Kegiatan direncanakan pukul 11.00 Wita melibatkan Prajuru Desa Adat Kubutambahan dan masyarakat termasuk mengundang sejumlah pejabat di Bali. (apb)