Terkait Bandara Bali Utara, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Masyarakat Berharap Bisa Segera Terwujud

Rencana pembangunan bandara baru di Bali Utara sempat tarik ulur terkait dimana lokasi yang dianggap pas. Namun bagi masyarakat yang penting rencana itu bisa segera terwujud agar perekonomian Bali khususnya di wilayah Utara pulau ini bisa meningkat.

(Baliekbis.com), Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. berharap tahapan pembangunan bandara di Bali Utara bisa segera terlaksana.

“Kalau semua sudah terpenuhi, tak ada alsan menunda penetapan lokasi sebab pembangunan bandara ini akan memakan waktu cukup lama. Di manapun lokasinya yang penting terwujud. Sebab ini juga janji politik,” ujar Mangku Pastika saat reses, Selasa (27/7) di DPD RI Perwakilan Bali.

Reses mengangkat tema “Penyediaan Sarana Transportasi Sejalan dengan UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan” dipandu Tim Ahli Nyoman Wiratmaja didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara menghadirkan narasumber Kabid Angkutan Dishub Bali dan pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Mantan Gubernur Bali ini juga berharap
masyarakat mencerna dengan baik agar bisa segera terwujud. Mengingat rencana bandara ini sempat bolak balik dari Bali Utara, Timur dan kini Bali Barat. “Saya ingin tahu rencana Bandara Bali Utara, perkembangannya saat ini. Sebab ini mimpinya rakyat, apa jadi dan bagaimana prospeknya. Rakyat bertanya-tanya kelanjutannya,” ujar Mangku Pastika.

Diharapkan angkutan di Bali baik darat, laut dan udara terintegrasi. Sehingga orang akan menganggap sama ketika mendarat di Bali Selatan atau Utara karena aksesnya mudah.

Menanggapi hal itu Yaka Sulistya mewakili GM Bandara Ngurah Rai menjelaskan bandara baru itu berada di Taman Nasional Bali Barat.

Dijelaskan, Rekomendasi Kementerian ATR/BPN telah terbit pada tanggal 15 Januari 2021. Sedangkan Rekomendasi Kementerian LHK terbit pada tanggal 8 Februari 2021. “Pemda Bali saat ini sedang melakukan penyusunan dokumen proposal untuk kerja sama lahan Taman Nasional Bali Barat kepada KLHK. PT. AP-I telah menyampaikan data dukung teknis untuk pengajuan proposal kerja sama lahan Taman Nasional,” jelasnya.

Pengembangan bandara baru tambahnya mengingat Bandara Ngurah Rai mempunyai keterbatasan, dimana kapasitasnya hanya dapat
menampung 23 juta penumpang/tahun, dengan maksimum pengembangan hanya sampai dengan 32 juta penumpang/tahun. Sehingga diperlukan pengembangan kapasitas bandara di Bali Utara.

Untuk menjadikan Bali sebagai International Tourism Gateway atau SuperHub Pariwisata, dibutuhkan kapasitas bandara internasional dengan daya tampung 55 juta penumpang/tahun yang dilayani oleh 2 bandara yakni Ngurah Rai dan Bali Utara.

Sementara Kabid Angkutan Dishub Bali Gede Gunawan mengatakan perkembangan angkutan lebih tinggi dibandingkan pembangunan badan jalan. Pergerakan lalin keluar-masuk Bali, untuk penumpang meningkat, terutama sebelum covid.

Untuk angkutan umum, saat ini juga ada bus kecil yang operasionalnya didanai pusat. “Kita juga sedang sosialisasikan kendaraan listrik. Ini sudah berjalan di kawasan Nusa Dua,” jelasnya. (bas)