Terapkan Edukasi Siap Siaga Bencana di Sekolah

(Baliekbis.com), Menindaklanjuti arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengenai pelaksanaan Simulasi Evakuasi Bencana Serentak di sekoah- sekolah, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar telah menunjuk sekolah- sekolah ditingkat PAUD, SD dan SMP sebagai lokasi pelaksanaan simulasi evakuasi kebencanaan yang kali ini mengkhususkan pada bencana gempa. Sehubungan dengan hal tersebut, pada Kamis (18/4) di Kantor Dikpora Kota Denpasar digelar rapat koordinasi yang dipimpin Kadisdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan juga menghadirkan Kepala BPBD Kota Denpasar, I.B Joni Ariwibawa serta stakeholder lain di bidang pendidikan di Kota Denpasar lainnya.

Kadisdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan mengatakan bila tidak ada aral melintang, pelaksanaan Simulasi Evakuasi Bencana Serentak di sekolah- sekolah se- Kota Denpasar akan dilaksanakan pada tanggal 26 April 2019 dimulai pada pukul 10 hingga 11 Wita. “Pelaksanaan simulasi akan difokuskan pada penanggulangan bencana gempa. Diharapkan juga setelah pelaksanaan kegiatan ini, tetap dilakukan pembinaan dengan rutin digelar simulasi dan edukasi serupa di sekolah- sekolah ini. Sebelum pelaksanaan simulasi tentu saja harus terus menerus dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada anak- anak kita ini” Ujar Gunawan

Kepala BPBD Kota Denpasar, I.B Joni Ariwibawa dalam kesempatan yang sama mengatakan berpedoman juga dengan pelaksanaan kegiatan serangkaian Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di Kota Denpasar telah dilaksanakan sejumlah kegiatan simulasi edukasi kebencanaan yang melibatkan siswa sekolah serta seluruh unsur masyarakat lainnya. “Yang terpenting dari Simulasi dan edukasi semacam ini bagaimana kita membiasakan anak- anak dalam mempersiapkan diri menghadapi situasi darurat bencana. Dengan dilakukan berkelanjutan, tentu siswa- siswi usia sekolah akan semakin paham dan siap siaga bila sewaktu waktu menghadapi situasi darurat bencana. Maksimal pelaksanaan kegiatan simulasi ini idealnya memang sekitar 2 jam dan juga pasca kegiatan tetap dilakukan edukasi berkelanjutan bagi siswa.” ujar I.B Joni Ariwibawa.

Ketua IGTKI/PGRI Kota Denpasar, Aryaningsih sata ditemui usai pelaksanaan rapat koordinasi mengapresiasi langkah Pemkot Denpasar dalam menggelar Simulasi Evakuasi Bencana Serentak ditingkt sekolah ini. “Kami ditingkat pendidikan PAUD tentu berbeda dengan siswa ditingkat lainnya. Persiapan kegiatan dilaksanakan lebih awal dengan melatih anak- anak berikut dengan sosialisasi dan edukasinya agar mereka tetap merasa nyaman dan tidak kaget saat dilakukan simulasi. “Tentu pendekatan kepada anak usia dini ini baik dari segi penyampaian materi akan lebih menitikberatkan kepada permainan (dolanan) menyesuaikan dengan usia peserta didik kita. Dengan bermain, anak- anak PAUD ini akan lebih mudah memahami materi yang dikemas dengan menyenangkan, jadi tidak ada rasa tertekan pada anak. Setahun lalu ditingkat PAUD telah kami laksanakan simulasi serupa berupa kebencanaan kebakaran dan gempa. Untuk tahun ini, kami menunjuk TK Negeri Pembina Lumintang sebagai lokasi simulasi dimana sekoalh PAUD ini lokasinya saling berdekatan dengan Sekoah Dasar dan Sekolah Menengah lainnya yang telah ditunjuk Pemkot Denpasar” ungkap Aryaningsih. (esa/gus)