Temu Kader FSP PAR-SPSI se Badung: Penting Untuk Saling Kenal dan Tukar Menukar Informasi

(Baliekbis.com), Selama ini banyak anggota FSP (Federasi Serikat Pekerja) PAR – SPSI yang tidak saling kenal dan belum paham betul akan keberadaan organisasi pekerja ini. Hal ini disebabkan karena jumlahnya yang banyak hingga puluhan ribu dan mereka tersebar di seluruh industri pariwisata yang ada di Bali.

“Jadi melalui temu kader yang dirangkai dengan kegiatan bersih lingkungan, sesama pekerja ini akan saling kenal dan mereka juga tahu Kantor Serikat Pekerja,” ujar Sekretaris PC FSP-PAR SPSI Selamet Sukanto didampingi Wakil Bendahara Bidang SABO IGN Ketut Mastra dan Wayan Dana selaku Wakil Bendahara Bidang Organisasi dalam acara PC FSP PAR-SPSI Badung Temu Kader FSP PAR-SPSI se Badung dan Kerja Bakti di gedung SPSI Provinsi Bali, Jalan Gurita I No.6 Densel, Minggu (29/9/2019) sore.

Temu kader ini juga akan meningkatkan pemahaman pekerja terkait organisasi di SP, tentang UU berserikat. “Terutama yang muda-muda agar paham sehingga bisa lanjutkan SP ke depannya,” tambah Selamet Sukanto. Temu kader ini diikuti sekitar 150 anggota SP dari sekitar 30-an PUK (Pengurus Unit Kerja). Pekerja yang hadir umumnya belum pernah mengikuti temu kader di kantor pusat ini. Di Kabupaten Badung sendiri ada sekirar 9 ribuan pekerja di industri pariwisata yang sudah masuk SP.

Menurut Selamet, saat ini memang baru sebagian industri pariwisata yang memiliki serikat pekerja. Ia harap dengan kesadaran dan pentingnya pekerja memiliki wadah yang sudah diatur UU maka ke depannya akan lebih banyak lagi pekerja yang membentuk SP di lingkungan kerjanya.

Pada kesempatan temu kader tersebut, juga diserahkan KTA (Kartu Tanda Anggota) kepada belasan karyawan yang bernaung di bawah PUK The Jayakarta Bali. Penyerahan KTA dilakukan Ketua FSP PAR-SPSI Badung Putu Satyawira Marhaendra.

Yulia Santi, salah seorang kayawan The Jayakarta Bali dari bagian FB Service mengatakan temu ini sangat positif dan penting bagi sesama pekerja. “Selain bisa saling kenal, saling bertukar informasi juga tahu akan UU terkait pekerja khususnya di industri pariwisata,” ujar Yulia. Ia juga mengatakan temu kader yang diisi dengan penjelasan terkait UU berserikat ini maka pekerja bisa lebih memahami akan hak dan kewajiban selaku anggota SP. “Kalau ada masalah bisa tahu kemana mencari solusinya,” tambahnya.

Ketua FSP PAR-SPSI Badung Putu Satyawira Marhaendra di sela-sela acara mengatakan ada ribuan industri pariwisata di Bali, namun masih sedikit yang memiliki SP. Di sisi lain, Satyawira mengingatkan SP PAR merupakan organisasi besar dengan puluhan ribu pekerja. Karena itu pekerja harus saling kenal, kompak dan bersinergi untuk meningkatkan kesejahteraannya. (bas)